Di sebuah arena pacuan kuda sedang berlangsung acara pacuan kuda yang sangat seru dan menegangkan. Terjadi saling susul-menyusul antara kuda-kuda peserta pacuan tersebut untuk menjadi kuda pertama yang sampai di garis finish. Hingga akhirnya keluarlah seekor kuda hitam sebagai juara dalam pacuan itu.

Salah seorang penonton yang menyaksikan pacuan tersebut tiba-tiba bersorak kegirangan dan bertakbir. Merasa heran dengan tingkah orang tersebut, seorang lelaki yang duduk di sampingnya bertanya kepadanya, “Apakah kuda hitam yang baru saja memenangkan pacuan ini adalah kuda milik Anda?”

Ia menjawab, “Bukan. Akan tetapi, tali kekang yang digunakan oleh sang joki adalah tali kekang milik saya.”

(Qashashul ‘Arab, karya Ibrahim Syamsuddin)