Suatu hari, Juha bertamu ke rumah salah seorang sahabatnya.

Setelah berbincang beberapa saat, sang sahabat menyuguhkan untuknya segelas susu. Juha pun kemudian meminumnya.

Keesokan harinya, Juha kembali bertamu ke rumah sang sahabat. Ia pun kembali menyuguhkan segelas susu untuk Juha.

Hal serupa terjadi pula pada hari ke tiga.

Pada hari ke empat, Juha kembali bertamu ke rumah sang sahabat. Namun kali ini Juha duduk di rumah sang sahabat dengan kesedihan terpancar di wajahnya. Sang sahabat yang melihat hal ini pun bertanya kepada Juha dengan penuh rasa ingin tahu, “Apa yang telah menimpamu sehingga engkau terlihat begitu sedih?”

Juha menjawab, “Sebenarnya aku menunggu engkau menyapihku dari susu dan menyuguhkan makanan untukku.”