Dr. Abdul Mathlub Al-Suh
Penasihat Masalah Anak dan, Anggota Ikatan Dokter Amerika

Banyak diantara kita yang melakukan ini. Berpindah-pindah rumah, dari satu rumah ke rumah lain, mencari yang terbaik. Perpindahan rumah ini membawa perubahan lingkungan secara keseluruhannya; lingkungan yang dimiliki anak-anak, yang menyatukannya dengan keluarga dan lingkungannya, tempat dimana ia mengetahui seluk-beluk lingkungannya. Maka, dengan perpindahan rumah, bisa membawa dampak positif bagi keluarga. Akan tetapi ada sejumlah hal negatif yang kita harus pandai-pandai menyikapinya sehingga tidak banyak berpengaruh kepada perkembangan anak-anak kita.

Sesungguhnya kepergian anak selalu bersama dengan kepergian keluarganya yang selalu mengawasi dan menyelesaikan masalahnya, baik karena sebab ayah mendapat pekerjaan baru, ataupun karena membeli rumah baru yang lebih besar dan bagus, ataupun sebab-sebab lainnya.

Anak yang berpindah tempat tinggalnya, maka ia akan kehilangan kawan-kawan lamanya, ia terganggu istirahat di kamar tidurnya -walaupun sebentar- sebab ia harus menyelaraskan kembali lingkungan bermainnya dengan apa yang sudah terekam di benaknya, akan terbayang-bayang dengan rumah dimana ia dilahirkan dan ia tinggal di dalamnya. Apabila ia sudah menginjak usia sekolah, maka ia akan terputus dari sekolah dan terputus interaksinya dengan lingkungan dan kawan-kawannya, tempat bermainnya, taman kanak-kanaknya, dan bahkan dengan kursi yang pernah ia duduki dahulu. Juga, terkadang ia akan menjauh dari lingkungan barunya.
Anak yang mengalami hal-hal demikian, harus diberi pengertian -tentu sesuai dengan bahasa anak-anak tentu saja- dengan lingkungan barunya, yakinkan bahwa kebiasaannya bersama kawan lamanya tidak akan hilang, sekolahnya, dan segala hal yang pernah ia temui yang tentu saja menyenangkannya. Hal-hal negatif tersebut akan bertambah menjadi besar apabila tidak sedini mungkin diantisipasi, apalagi jika sampai beberapa tahun. Dan terlebih apabila perpindahan tersebut karena faktor perpecahan rumah tangga, perceraian misalnya -semoga tidak banyak terjadi pada keluarga muslimin.

Apa Solusinya ??

Selayaknya kepada keluarga untuk mempersiapkan anak-anaknya sebaik mungkin sebelum ia memutuskan untuk berpindah rumah; berikan pengertian kepada anak-anak tentang hal-hal itu semua, dan pastikan anak akan mendapatkan kebahagiaan yang banyak dengan kepindahan rumah yang barunya. Pastikan kepada anak bahwa kita berpindah rumah tiada lain untuk menempati rumah yang jauh lebih bagus. Dan sering mengunjungi rumah yang akan ditempati bersama anak, akan mengurangi “gap sosio-psikologis” anak.

Keluarga juga harus bisa membantu anak-anaknya dalam bersahabat dengan lingkungan barunya, dan beri motivasi kepada anak untuk banyak-banyak bergaul dengan lingkungannya.

Sesunguhnya diantara keindahan agama kita -Islam- yang hanif lagi sempurna adalah besarnya motivasi untuk menjalin silaturahim, bertetangga secara bajik, baik dengan tetangga dekat maupun jauh, banyak-banyak memberi hadiah dan saling mengunjungi. Dengan demikian keadaan anak-anak kita, dengan melihat bagusnya agama dan akhlaq kita dalam bertetangga dan bermasyarakat, akan turut menjadi baik. (abm)

Sumber: Majalah Al-Da’wah No. 1752