Sebagai imbas dari dipublikasikannya karikatur yang berisi pelecehan terhadap sosok Nabi SAW beberapa waktu lalu, beberapa negara Islam khususnya negara-negara di kawasan Timur Tengah melakukan demonstrasi besar-besaran dan menyerukan pemboikotan terhadap produk Denmark dan Norwegia.

Negara-negara Arab yang banyak dimasuki produk impor Denmark seperti Arab Saudi, Emirat Arab, Kuwait dan Mesir melakukan pemboikotan terhadap produk-produk impor dari kedua negara tersebut.

Hasilnya, boikot itu ternyata sangat efektif dan berdampak pada menurunnya pendapatan beberapa perusahaan Denmark yang berada di negara-negara Timur Tengah tersebut. Direktur humas sebuah perusahaan Denmark di kawasan ini kepada kantor berita France Press mengatakan, ekspor mereka ke kawasan tersebut kembali ke titik nol.

Di Emirat, kamar dagang setempat langsung turun menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk Denmark tersebut. Hal serupa juga sebelumnya dilakukan pemerintah kerajaan Arab Saudi. Di Mesir, organisasi Islam terbesar, Ikhwanul Muslimin melalui mursyid ‘amnya mengajak dunia Islam untuk memboikot produk kedua negara yang telah melecehkan nabi Islam tersebut.

Sementara itu, umat Islam Denmark menegaskan, dampak tekanan luar negeri yang dilakukan negara-negara Islam, termasuk embargo ekonomi, politik dan penarikan duta-duta besar serta penutupan kedubes, khususnya oleh negara-negara teluk sangat efektif sekali pengaruhnya terhadap penyelesaian masalah pelecehan tersebut. Hal itu dilakukan dalam rangka membela Nabi Muhammad SAW setelah dipublikasikannya beberapa karikatur hinaan terhadap sosok Nabi SAW di surat kabar Denmark.

Salah seorang pimpinan lembaga Islam di Kopenhagen mengatakan, tekanan politik dan ekonomi dari negara-negara Arab dan Islam sangat berguna sekali dan langsung efektif menyelesaikan masalah tersebut. Ia menilai, upaya kaum muslimin Denmark masih terpasung oleh sebagian undang-undang dalam negeri dan terbatas pada beberapa media saja sesuai dengan prinsip kebebasan berpendapat yang berlaku di negeri itu.

Tokoh Islam yang sudah memegang kewarganegaraan Denmark itu menambahkan, boikot yang terus dilakukan negara-negara Arab dan Islam akan memaksa pemerintah dan surat kabar terkait untuk meminta ma’af. Ia mengatakan, “Undang-undang Denmark menganggap provokasi yang dilakukan warga negaranya terhadap negara lain yang menjadikan negara mereka terancam, masuk dalam kategori berkhianat kepada negara yang ancamannya dicabut hak kewarganegaraan mereka.”

Ia menegaskan, meletakkan kehormatan agama Islam dan nabi Muhammad SAW ke posisi terhormat bukan hanya buah dari tekanan dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.

Selain itu, ia menjelaskan, undang-undang eropa sudah terlebih dahulu meletakkan ‘garis merah’ terhadap prinsip ‘kebebasan berpendapat.’ “Bila kita memahami bahwa mencederai kedaulatan negara atau pribadi raja termasuk ‘garis merah’, maka bagaimana kita dapat memahami pula bahwa meragukan peristiwa holocaust –apalagi ia murni masalah sejarah- dianggap sebagai bagian dari ‘garis merah’ tersebut. Padahal, keraguan terhadap peristiwa itu tidak menodai agama Yahudi atau terkait dengan masalah keyakinan sama sekali.”

Dalam pada itu, ketua Ikatan Islam di Denmark, Muhammad Fuad el-Barazi menegaskan, karikatur-karikatur yang menghinakan Rasulullah SAW tersebut telah dimuat pula dalam redaksi buku yang dibuat untuk memperkenalkan kehidupan Rasulullah SAW. Rencananya buku ini akan dijadikan kurikulum yang tentunya akan dikonsumsi oleh para pelajar.

Ia menambahkan, buku yang baru terbit dan dengan sangat hati-hati mulai didistribusikan ke sebagian perpustakaan dan diberi judul “al-Qur’an dan kehidupan Muhammad” mengandung karikatur hinaan terhadap Rasulullah SAW yang lebih banyak ketimbang yang telah dipublikasikan surat kabar Yaland beberapa waktu lalu. Di antaranya terdapat gambar Rasulullah SAW yang berselonjor di gua Hira’ menunggu Jibril AS dalm ‘pose’ yang sangat menyakitkan. Selain itu, terdapt juga karikatur beliau SAW yang sedang membawa ‘Aisyah ke biliknya dan mempermainkan anting-antingnya yang bertuliskan “Ini putrinya yang berusia 7 tahun.??!!!”

El-Barazi menjelaskan, beberapa lembaga Islam akan melakukan pertemuan guna memikirkan langkah selanjutnya yang akan diambil terhadap penyebaran buku tersebut dan aksi untuk menghentikan pelecehan terhadap Rasulullah SAW itu. Ia mengatakan, pilihan yang terbuka di hadapan mereka hanyalah melakukan demonstrasi damai sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku dan tradisi bangsa Denmark, di samping melakukan tekanan berupa mengirimkan surat-surat protes kepada para pejabat publik dan pembuat kebijakan di negeri itu. (istod/AH)