Kantor berita ‘Associated Press’ menyebutkan, sebuah keterangan yang ditengarai berasal dari pemimpin gerakan Taliban, Mala Muhammad Ommar, Kamis menegaskan, saat ini terdapat konsentrasi penduduk Afghanistan dalam jumlah yang besar sekali. Konsentrasi ini terdiri dari anak-anak muda yang ingin melakukan serangan ‘syahid’.

Ia menguatkan, jenis serangan kali ini akan benar-benar menimbulkan kerugian besar dan fatal bagi pasukan pendudukan asing dan pasukan pemerintah pro pendudukan.

Para wartawan kantor berita itu mendapatkan keterangan yang ditengarai berasal dari Mala Ommar itu melalui juru bicara gerakan Taliban, Muhammad Hanif ketika berada di kota Qandahar, sebelah selatan Afghanistan dan di ibukota Pakistan, Islam Abad.

Keterangan itu didapat ‘Associated Press’ melalui email dari sebuah sumber yang belum diketahui.

Mala Abdussalam Dhaif, mantan dubes Taliban untuk Pakistan menjelaskan, tanda tangan yang dibubuhi di akhir keterangan itu memang mirip sekali dengan tanda tangan Mala Muhammad Omar.

Keterangan itu mengatakan, “Ada anak-anak muda Afghanistan yang datang ke kamp mujahidin dalam jumlah yang sangat besar untuk tujuan mendaftarkan diri sebagai pelaku ‘serangan fedayee’ (serangan pengorbanan jiwa-red).

Keterangan itu menambahkan, “Tahun ini (2006-red) bersamaan dengan permulaan musim panas, bumi Afghanistan akan menjadi merah setelah darah-darah kaum salibis dan para penjajah ditumpahkan. Mereka akan mendapatkan gelombang penyerangan dari kelompok bersenjata Afghanistan.”

Juru bicara kementerian luar negeri Afghanistan, Yusuf Stanzi menolak memberikan komentar seputar isi keterangan tersebut. Ia mengklaim, keterangan itu bertujuan membangkitkan kembali mental para pejuang Islam di Afghanisan.

Keterangan yang berasal dari Mala Muhammad Omar itu memprediksi tahun 2006 sebagai tahun keberhasilan dan kemenangan bagi kaum Muslimin.

Pemimpin Taliban itu mengatakan, “Mereka yang menyerang tanah Islam yang suci dan menumpahkan darah kaum Muslimin itu akan mengalami kekalahan hina sebab kaum Muslimin sekarang sudah mengetahui bahwa orang-orang barat kafir itu ingin menghapus agama dan aqidah mereka, merampas tanah air mereka serta menghancurkan kebudayaan mereka.”

Keterangan itu mengeritik penentangan presiden Amerika George W Bush terhadap kemenangan HAMAS di Palestina pada pemilu legislatif yang diadakan pada bulan Januari lalu. Keterangan itu melimpahkan tanggungjawab kepada pihak Washington atas beberapa aksi kekerasan berdarah yang terjadi di Iraq.

Sementara itu, menteri luar negeri Afghanistan, Abdullah bin Abdullah kemarin menjelaskan, dirinya merasa yakin pemimpin Taliban tidak berada di dalam negeri Afghanistan sekali pun para juru bicara gerakan Taliban ngotot menyatakan bahwa Mala Omar sedang memimpin peperangan dari dalam negeri. Dalam lawatannya ke Kuala Lumpur, Abdullah mengatakan, Mala Omar tidak berada di Afghanistan.

Di tempat terpisah, Robert Moller, kepala utusan PBB menjelaskan, Rabu, pulihnya kekuatan Taliban akan menjadi ancaman serius bagi pasukan pendudukan di negeri itu. Ia menambahkan, Gerakan Taliban yang memberikan dukungan penuh kepada jaringan al-Qaeda sebelum tragedi September telah menyusun kembali barisannya di sebagian propinsi. Ia menyiratkan, kegiatan bersenjata sudah meningkat akhir-akhir ini di Afghanistan di mana lebih dari 1500 orang sejak permulaan tahun lalu terbunuh. Sementara tahun ini saja, sekitar 10 orang tentara Amerika juga terbunuh. (istod/AH)