Paus Vatikan, Benediktus XVI menegaskan, orang-orang Yahudi selalu melihat harta lebih penting ketimbang Tuhan dan kontak dengan-Nya.

Pemimpin Vatikan itu mengatakan, “Bagi orang-orang Yahudi, harta lebih penting ketimbang ikut serta dalam penderitaan yang dialami Yesus. Harta bagi mereka lebih penting dari Tuhan dan mencintai-Nya.”

Statement Benediktus tersebut diungkapkannya saat berbicara mengenai sosok ‘Yahudza’ dalam sambutannya pada sebuah misa di Vatikan. Hal itu disampaikannya setelah mengumumkan adanya teks Qibthi Mesir kuno yang berjudul “Injil Yahudza”. Di dalam teks itu, Yahudza digambarkan sebagai penasehat dekat Yesus, bukan pengkhianatnya.

Jaringan ‘Sewak Faly’ menyiratkan, “Injil Yahudza mengetengahkan kisah yang sangat berbeda sekali dengan apa yang diketengahkan oleh keempat injil yang termasuk di dalamnya kitab perjanjian baru. Di dalam teks Qibthi Mesir kuno yang ditemukan di padang sahara Mesir tahun 1970, Yahudza digambarkan sebagai pengikut paling special Yesus dan pemegang rahasianya. Demikian seperti yang terdapat dalam teks tersebut. (ismo/AH)