Menteri Wakaf Dan Urusan Keagamaan, Palestina, Yusuf Jum’ah Salamah mengingatkan kembali ancaman yang dilontarkan kaum ekstrem Yahudi berkenaan dengan niat mereka menerobos masuk ke dalam masjid al-Aqsha dan menodai kehormatannya. Ia menyerukan diadakannya konferensi tingkat tinggi negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI untuk membahas sikap antisipatif. Dalam sebuah konferensi persnya, ia juga meminta pemerintah Israil bertanggungjawab atas apa pun bentuk tindak pelecehan terhadap masjid al-Aqsha.

Ia juga menegaskan bahwa pelecehan terhadap masjid sama artinya dengan pelecehan terhadap ‘aqidah semua kaum Muslimin di dunia, dan juga bertentangan dengan syari’at agama samawi, undang-undang, perjanjian-perjanjian dan tradisi internasional yang menjamin kemerdekaan beribadah.

Ia mengatakan, “Berita yang berkembang seputar upaya-upaya dan ancaman-ancaman yang dilakukan para warga pemukiman Yahudi untuk menerobos masuk Masjid yang diberkahi ini, pada tanggal 10 April nanti, tidak hanya menyangkut bangsa Palestina saja tetapi semua bangsa Islam di dunia dan para penuntut kebebasan sedunia serta dapat mengancam stabilitas nasional dan internasional.” Ia menuntut pemerintah Israil untuk mencegah agar para warga pemukiman ekstrem itu jangan sampai masuk masjid sehingga tidak terjadi gesekan dengan orang-orang yang sedang melakukan shalat di sana, yang dapat menimbulkan akibat yang fatal, yang tidak seorang pun dapat memperkirakan seberapa besarnya.

Di samping itu, menurutnya, pemerintah Israil juga wajib memberikan jaminan kemerdekaan dan keamanan kepada kaum Muslimin sehingga dapat mencapai Masjid guna melaksanakan shalat lima waktu dengan penuh rasa aman dan tenteram. Ia menegaskan bahwa ancaman-ancaman dan teror-teror seperti itu merupakan bagian dari rentetan program Israil jangka pendek dan panjang yang anti terhadap Masjid Quds.

Akhirnya, ia juga menghimbau panitia Quds dan Liga Arab agar segera bergerak cepat dan secara sungguh-sungguh untuk menyelamatkan masjid al-Aqsha dari rencana-rencana busuk Israil yang misi akhirnya adalah menghancurkan dan melenyapkan masjid yang diberkahi Allah tersebut dengan mengabaikan harga diri dan perasaan kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia. (istod/AH)