Di dalam bab ini terkandung banyak masalah yang (sebagiannya) telah berlalu pada tempat-tempatnya. Di antara yang terbaiknya adalah,

(1273) Hadits yang kami riwayatkan dalam Sunan at-Tirmidzi dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوْفٌ، فَقَالَ لِفَاعِلِهِ: جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا، فَقَدْ أَبْلَغَ فِي الثَّنَاءِ.

‘Barangsiapa yang diberikan satu kebaikan, lalu dia mengatakan kepada orang yang berbuat kebaikan tersebut, ‘Semoga Allah memberimu balasan kebaikan’, maka dia telah sempurna dalam memanjatkan syukurnya.

Hasan Shahih: Telah dikemukakan selengkapnya beserta takhrijnya pada no. 972.

At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih.”

(1274) Baru saja telah kami kemukakan dalam “Kitab Menjaga Lisan” dalam hadits shahih, ialah sabda Shallallahu ‘alaihi wasallam,

وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوْفًا، فَكَافِئُوْهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوْا مَا تُكَافِئُوْنَهُ، فَادْعُوْا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوْهُ.

“Barangsiapa yang berbuat suatu kebaikan kepadamu, maka balaslah kebaikannya dengan setimpal. Namun bila kamu tidak mendapatkan sesuatu untuk membalas kebaikannya maka doakanlah dia hingga kamu berpendapat bahwa kamu telah memberi balasan yang setimpal.

Shahih: Telah dikemukakan selengkapnya beserta takhrijnya pada no. 1168.

Sumber : Ensiklopedia Dzikir Dan Do’a, Imam Nawawi, Pustaka Sahifa Jakarta.