Hajatan sepakbola yang digelar saat ini rupanya tidak hanya sebatas menjadi perbincangan dalam ‘wilayah’ olahraga saja tetapi bisa pula masuk ke wilayah lain yang lebih serius bagi sebagian kalangan. Dalam sepak bola tentu ada yang kalah dan ada yang menang. Dan adalah lumrah, bila para supporter masing-masing negara kecewa saat tim favoritnya kalah dan marah terhadap tim yang mengalahkannya.

Kenyataannya tidak demikian dengan para penganut Syi’ah di Iraq yang sudah tentu sangat loyal terhadap negara Iran dan menjadi fans berat tim sepak bola negara Persia itu.

Seperti diketahui, termasuk ‘aqidah’ Syi’ah, tidak mengakui selain tujuh orang Shahabat yang salah satunya adalah ‘Ali RA, khalifah ke-empat pada masa al-Khulafa ar-Rasyidun. Alias termasuk ‘aqidah’ mereka mencaci para shahabat yang lain, terutama tiga khalifah yang tergabung dalam al-Khulafa ar-Rasyidun; Abu Bakar RA, Umar bin al-Khaththab RA dan Utsman bin ‘Affan RA.

Dalam kaitannya dengan pesta sepakbola dunia baru-baru ini, kesebelasan Iran, kemarin dikalahkan kesebelasan Mexico dengan skor 1-3. Adalah suatu kebetulan, dua di antara 3 gol yang tercipta untuk kesebelasan Mexico tersebut disarangkan seorang pemain bernama Omar Bravo (baca: Umar) yang berdarah Arab.

Di sinilah permasalahannya! Bagi penganut Syi’ah di Iraq yang tetap dilanda ‘demam sepakbola’ juga sekali pun negara ini masih dilanda komplik bersenjata, kekalahan kesebelasan Iran itu sangat menyakitkan sekaligus membangkitkan sentimen agama mereka. Pasalnya, pencetak dua dari tiga gol kemenangan Mexico itu adalah seorang yang bernama Omar. Bagi ‘aqidah’ mereka, nama ini sangat dibenci lantaran ia adalah nama salah satu al-Khulafa ar-Rasyidun, Umar bin al-Khathtab RA.

Seperti yang dilansir seorang koresponden sebuah situs Islam Timur Tengah terkenal, nama ‘al-Faruq’ Umar bin al-Khaththab RA sejak malam kemarin hingga saat diturunkannya berita ini menjadi ajang umpatan dan celaan di beberapa café di selatan Iraq yang berpenghuni mayoritas penganut Syi’ah seperti di Najef, Karbala dan beberapa kawasan di Baghdad. Apa penyebabnya? Ternyata, hanya karena pencetak dua dari tiga gol kemenangan kesebelasan Mexico yang menjadi lawan kesebelasan Iran itu bernama Omar Bravo.!!??

Koresponden situs Islam terkenal TIMTENG yang berada di Baghdad itu melaporkan dari penuturan beberapa penduduk kalangan Sunni, bahwa kalangan Syi’ah di beberapa café di kawasan el-Fadhl, el-Shadr dan Syola semalaman ‘berkreasi’ dalam mengumpati khalifah Umar bin al-Khaththab RA. Hal yang tidak mungkin bagi seorang Muslim pun tahan dan tega untuk mendengarnya.!!

Salah seorang penduduk Sunni di Iraq menyebutkan, para supporter sepakbola Syi’ah baik tua mau pun muda sama-sama melontarkan berbagai umpatan dan celaan terhadap khalifah Umar RA setelah pemain kesebelasan Mexico, Omar Bravo menyarangkan gol bagi kesebelasan negaranya ke gawang Iran.!?

Koresponden itu juga menyiratkan, masalah itu hingga pagi kemarin, Senin bahkan telah menjadi salah satu judul besar salah sebuah surat kabar bernama ‘al-Mahdi al-Muntazhar’ yang terbit di Baghdad dalam halaman sepakbolanya, ‘Omair Terkutuk Cetak Gol Ke Gawang Republik Islam.’!!??

Kata ‘Omair’ (baca: Umair) merupakan kata yang biasa diucapkan lidah orang-orang Syi’ah. Mereka sengaja menggunakan kata dalam bentuk ‘Tashghir’ yang dalam bahasa Arab bertujuan untuk mengecilkan sesuatu dan menghina itu. Itulah sebabnya, mereka menamakan khalifah pertama, Abu Bakar RA dengan ‘Bukair’ dan khalifah kedua, Umar bin al-Khathtab RA dengan ‘Omair.’!?

Koresponden situs Islam TIMTENG itu mengatakan, sebaliknya, perasaan takjublah yang justeru melanda para penonton sepakbola dari kalangan Sunni di mana akhirnya impian ‘sang nenek,’ Iran tiba-tiba dikuburkan oleh seorang pemuda bernama Omar.!

Patut diketahui, kalangan Syi’ah di Iraq seperti yang pernah dipublikasikan sebuah situs Islam terkenal di TIMTENG beberapa waktu lalu melancarkan ‘sweeping’ terhadap setiap warga Iraq di Baghdad dan pinggirannya yang memiliki nama ‘Omar’ atau pun ‘Abu Bakar.’

Situs itu juga telah menurunkan daftar nama-nama mereka yang bernama ‘Abu Bakar’ dan ‘Omar’ yang dibunuh secara licik oleh kalangan Syi’ah hanya karena memiliki nama kedua khalifah agung tersebut.! (ismo/AS)