Ethiopia yang dulu bernama Habasyah merupakan salah satu negara tetangga Somalia. Setelah tumbangnya diktator Monggesto, tanpa diduga negeri bersejarah itu dipimpin seorang beragama kristen sekali pun yang berjuang mati-matian ketika itu adalah umat Islam di negeri itu.!?

Perkembangan politik di Somalia yang begitu cepat akhir-akhir ini, khususnya setelah para pejuang Mahakim Islamiah berhasil mengepakkan sayapnya dan menjadi kekuatan nomor satu di negeri yang telah sekian lama dilanda perang saudara itu, membuat negara tetangga seperti Ethiopia menjadi cemas dan gerah karenanya. Apalagi, MI dituduh oleh pemerintah Amerika sebagai kelompok yang ada kaitannya dengan al-Qaeda.

Hal ini terlihat dari pernyataan Meles Zinawe, Presiden Ethiopia baru-baru ini yang mengatakan, persatuan MI yang menguasai ibukota Somalia, Mogadishu didominasi oleh para anggota Persatuan Islam (PI). Menurutnya, organisasi ini dapat mengancam Ethiopia.!?

Selanjutnya, dalam sebuah konferensi persnya, Meles mengatakan, “Saat ini, kepemimpinan baru di Somalia didominasi oleh PI yang merupakan organisasi ‘teroris’ yang dikenal dunia internasional.!?”

MI baru-baru ini menunjuk Syaikh Hasan Dhahir Owais, yang namanya masuk dalam daftar PBB karena dinilai memiliki hubungan dengan al-Qaeda, sebagai pemimpin dewan majlisnya.

Pemerintah Amerika Serikat menyebut kelompok PI sebagai sel ‘teroris’ yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda. Seperti yang dilansir kantor berita REUTERS dari Meles, ia mengatakan, “Sebenarnya, ketua dewan baru yang mereka bentuk itu adalah seorang kolonel yang tidak lain adalah juga ketua PI.”

Ia menambahkan, “PI terlibat dalam serangkaian serangan ‘teroris’ di Adis Ababa (ibukota Ethiopia-red). Itu organisasi ‘teroris’! Karena itu, adalah bijak bila kami juga mengambil berbagai langkah antisipatif yang semestinya.”

Sementara itu, persatuan MI sendiri telah menuduh Ethiopia mengirimkan pasukannya ke Somalia beberapa waktu lalu setelah sebelumnya bergerak menuju kantor pusat pemerintahan sementara Somalia. (ismo/AS)