Tetap Duduk di Dalam Masjid Hingga Terbit Matahari

Apabila Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam selesai menunaikan shalat Subuh, beliau selalu duduk di tempat shalatnya hingga terbit matahari. (HR. Muslim)

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Anas bin Malik dari Rasulullah, bahwa beliau bersabda:

مَنْ صَلَّى الفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ أَوْ عُمْرَةٍ تَامَّةٌ تَامَّةٌ تَامَّةٌ. (صححه الألباني)

“Barangsiapa shalat fajar berjama’ah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir mengingat Allah, hingga terbit matahari lalu shalat dua rakaat (Dhuha), maka seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna dan sempurna.” (Dinyatakan shahih oleh Al-Albani)

Hal ini berlaku pada setiap hari, maka bagaimana pula bila dilakukan pada bulan Ramadhan?
Wahai saudaraku, semoga Allah menjaga engkau, berusahalah mendapatkan pahala yang agung ini. De-ngan tidur malam yang cukup dan meneladani orang-orang shalih. Senantiasa bersungguh-sungguh dalam mencari keridhaan Allah Subhannahu wa Ta’ala , dan selalu bertekad untuk mencapai derajat yang tinggi di dalam Surga.