Beberapa pegawai Muslimah di bandara Sky Harbor di kawasan Arizona, Amerika berhasil memaksa perusahaan penerbangan tempat mereka bekerja saat ini agar mengizinkan mereka mengenakan pakaian yang sopan saat bekerja.

30 orang Muslimah asal Somalia yang bekerja di perusahaan “JC Services,” spesialis dalam memberikan pelayanan di bandara, menolak pakaian resmi yang diwajibkan perusahaan itu, yaitu berupa baju dan celana panjang di waktu kerja.

Setelah terjadi beberapa kali perundingan dengan pihak perusahaan, para pejabat bandara, Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) dan dewan Somalia di Arizona, perusahaan pun menyetujui para muslimah asal Somalia itu mengenakan model kebaya hitam dengan baju di bagian atasnya.

Hakeem Othman, salah seorang anggota dewan Somalia di Arizona mengatakan, “Setelah kami mengetahui bahwa para tenaga kerja imigran wanita asal Somalia itu merasa cemas pasca diumumkannya oleh perusahaan tempat mereka bekerja tahun lalu mengenai pakaian resmi yang baru, saya mengirim surat kepada perusahaan tersebut dan memintanya agar pakaian kerja tersebut sesuai dengan para pekerja wanita dalam bentuk yang masuk akal.

Ia menambahkan, “Seharusnya, pakaian kerja resmi itu sudah diganti pada tanggal 21 agustus lalu, namun tidak terjadi sesuatu pun.” Ia menyiratkan, hejab tidaklah menjadi bahan diskusi.

Othman menghargai sikap para pegawai Muslimah tersebut yang menolak mengenakan celana karena dilandasi latar belakang agama mereka. (almkhtsr/AS)