قَالَ صلى الله عليه وسلم: ((إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ مَادِحًا صَاحِبَهُ لاَ مَحَالَةَ فَلْيَقُلْ: أَحْسِبُ فُلاَنًا وَاللهُ حَسِيْبُهُ وَلاَ أُزَكِّيْ عَلَى اللهِ أَحَدًا أَحْسِبُهُ -إِنْ كَانَ يَعْلَمُ ذَاكَ- كَذَا وَكَذَا))

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang harus memuji saudaranya, katakanlah: ‘Aku kira si Fulan … dan Allah-lah yang mengawasi perbuatannya dan aku tidak akan memuji seseorang di hadapan Allah’. Apabila seseorang mengetahui kondisinya, maka hendaklah berkata: ‘Aku kira ia begini dan begini.’” (HR. Muslim 4/2296)*

* Barangkali maksudnya, bila seseorang memang harus memuji temannya, maka pada dasarnya yang mengetahui persis kondisi temannya itu hanyalah Allah sementara pujian yang dikeluarkannya itu bisa saja meleset. Karena itu, ia perlu menyandarkan pengetahuannya itu kepada Allah SWT sehingga tidak berlebih-lebihan dalam memujinya apalagi hanya sekedar basa-basi untuk mengenakkan hatinya…wallahu a’lam-redaksi