Jakarta, 18/11 (Pinmas)–Pemerintah menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah 1430 Hijriyah jatuh pada hari Rabu, 18 November 2009, dengan demikian umat Islam di tanah air akan merayakan hari raya Idul Adha 1430 pada hari Jumat, 27 November 2009.

Keputusan tersebut menyusul hasil sidang itsbat penetapan Idul Adha yang diselenggarakan Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Departemen Agama di Jakarta, Rabu (18/11) yang dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar, diikuti pimpinan ormas-ormas Islam serta Dirjen Peradilan Agama Mahkamah Agung, Wahyu Widiana.

Nasaruddin mengatakan, pada sidang istbat Idul Adha tahun ini, semua pihak baik para ahli hisab dan ahli rukyat menyatakan sepakat bahwa awal Dzulhijjah bertepatan dengan tanggal 18 November 2009, seperti laporan yang disampaikan Ketua BHR.

Sebelum Ketua BHR Rohadi Abdul Fatah yang juga Direktur Urusan Agama Islam mengatakan, pihaknya telah melakukan rukyatul hilal (peneropongan bulan baru, red) pada hari Selasa sore kemarin yang bertepatan dengan akhir bulan Dzulkaidah di beberapa titik rukyat yang dimiliki Departemen Agama, bahwa posisi hilal berada di atas ufuk.

Dirjen juga mengatakan, lebaran haji tahun ini tidak ada perbedaan baik pemerintah, NU maupun Muhammadiyah, dan kemungkinan besar juga terjadi pada tahun 2010. “Tahun 2011 mungkin bisa lain karena ketinggian hilal rendah,” ujar Nasaruddin.

Menanggapi perbedaan hari raya oleh sejumlah aliran tarekat seperti Naqsabandiyah di Padang, ia mengatakan, perbedaan itu bukan masalah besar, karena hanya diikuti oleh kelompok jemaah yang kecil. Mereka juga tidak bermaksud melakukan kegiatan yang eksklusif.

Sementara itu Mahkamah Tinggi Kerajaan Arab Saudi telah mengambil keputuskan bahwa hari wukuf di Arafah, 9 Dzulhijjah 1430 jatuh pada hari Kamis, 26 November 2009. Keputusan ini seperti dikutif Ashrq Al Ausat berdasarkan kesaksian di beberapa wilayah di Saudi. (ks)
Sumber: http://www.depag.go.id/index.php?a=detilberita&id=4933