al-Mutawakkil menembak seekor burung. Tapi, tembakannya meleset dan burung buruannya berhasil menyelamatkan diri.”

Teman dekatnya yang pada saat itu ada di dekatnya berkata, “Bagus Tuanku.”

al-Mutawakkil berkata, “Kamu mengejekku? Apanya yang bagus? (Tembakanku meleset kok dibilang bagus?)”

Temannya menjawab, “Maksudku, burung buruanmu itu yang bagus.”