pertamax-plusPada suatu hari saya naik mobil angkot menuju suatu tempat. Di tengah jalan sopir berniat untuk mengisi bahan bakar mobil angkotnya, yang memang hampir habis. Maka mampirlah kami di sebuah pom bensin. Petugas pom pun langsung mengisi bahan bakar ke mobil kami. Ketika petugas pom itu sibuk mengisi bahan bakar ke mobil angkot yang kami tumpangi, tiba-tiba datang mobil angkot lain, dan langsung mengambil posisi pas di depan mobil yang kami tumpangi. Eee..h kebanyakan para supir angkot main seruduk dan gak mau ngantri, itulah gumamku dalam hati.

Supir angkot yang baru datang tiba-tiba keluar dari mobilnya, kemudian ia mengambil alat pengisian bahan bakar dan langsung mengisi sendiri bahan bakar ke mobil angkotnya. Melihat hal itu petugas pom hanya diam saja dan tidak berani melarang supir itu.

Setelah selesai sopir tersebut ingin membanyar tagihan. Namun ia sangat kaget, bahkan tak percaya dengan ucapan petugas pom yang memberitahukannya tentang jumlah tagihan pengisian bahan bakar yang telah ia isi.

Sopir: “Kok banyak sekali (tagihannya), biasanya tidak segini?” 

Petugas pom: “Siapa suruh mengisi pertamax, makanya jangan sembarangan”.

Akhirnya sopir tersebut membayar sekitar Rp.110.000,-. Sopir angkot yang kami tumpangi tertawa lalu berkata: “Suara mesin mobil angkotmu kalo di isi pertamax jadi halus, dan jalannya jadi kenceng, hehe.. (bisa ngepot, pot-poot)”.

Mendengar ucapan itu, si sopir tersebut pun merasa malu, ia langsung masuk ke mobilnya lalu pergi.

Para penumpang satu angkot denganku tertawa.