Seseorang tinggal di sebuah rumah kontrakan, yang mana kayu atap rumah tersebut banyak yang rusak (tanggal). Ketika datang pemilik rumah menagih uang sewa, maka orang tersebut (penyewa) berkata: “Tolong perbaiki atap rumahnya, karena banyak yang rusak”

Pemilik rumah berkata: “Baiklah (akan kulakukan), sebenarnya atap itu sedang bertasbih kepada Allah”
Penyewa: “Aku takut jika datang menghampirinya kasih sayangNya, rumah itu bersujud (sujud syukur)”.

[Sumber: Ahla Hikayat Min Kitab al-Adzkiyaa Pdf, hal. 53, Ibnul Jauzi. Lihat http://www.4shared.com/office/DXMGxQDL/______.html]