Bakar bin Abdillah al-Muzaniy -semoga Allah merahmatinya- berkata, Aku pernah mengatakan kepada saudaraku, ‘Nasehatilah aku !, maka ia pun mengatakan (kepadaku) : aku tidak tahu apa yang akan aku katakan (kepadamu) selain bahwa hendaknya hamba ini tidak pernah bosan untuk memuji Allah ta’ala dan beristighfar, memohon ampun kepada-Nya, karena sesungguhnya Anak Adam itu berada di antara nikmat dan dosa.

Sementara tidak layak untuk menyikapi nikmat melainkan pujian (kepada pemberi nikmat) dan tidak layak bagi dosa melainkan disikapi dengan taubat dan istighfar, permohonan ampun (kepada-Nya).

📚 (Muhammad bin Abi Bakar Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, ‘Uddatu ash-Shabirin Wa Dzakhiratu asy-Syakirin, hal. 140)