Syaikh Abdurrazzaq al-Badr حَفِظَهُ اللهُ berkata,
“Bila seorang insan berlalu begitu saja dalam hidupnya tanpa ilmu, menjalani kehidupannya demikian itu sampai selesai maka layaknya binatang ternak.
Iya, ia menjalani hidupnya layaknya binatang ternak. Binatang ternak makan dan minum, kandangnya dirapikan, keadaannya diatur, ia pun bermain-main…dan seterusnya !!

Namun, ketika didapati ilmu yang bermanfaat dan amal shaleh menjadikan manusia terbedakan.
Manusia tidak terbedakan melainkan dengan ilmu yang bermanfaat dan amal shaleh. Karenanya, maka hal ini merupakan dasar kebaikan dan sebab kebahagiaan serta kemuliaan di sisi Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى.

Karena itu, maka hendaklah seorang muslim bersemangat dalam mengisi hari-harinya untuk berupaya mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang mana Allah akan memberikan manfaat kepadanya dengannya.
Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى berfirman kepada Nabi-Nya صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

وَقُلْ رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا

 (Thaha: 114)

Demikian pula hendaknya seorang muslim meminta kepada Allah agar memberikan tambahan ilmu kepadanya, dan agar semangat mencari tambahan ilmu.

Dan, hendaknya pula bila nafsunya lepas darinya beberapa saat dari waktu, tenggelam dalam kesia-siaan, berada di majelis yang membuang-buang waktu, hendaknya ia menyetop nafsunya seraya mengatakan,

“Duhai nafsu, mau sampai kapan?!
Sampai aku mati?!
Sampai aku menghadap Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى sementara aku di atas kesia-siaan yang berkepanjangan. Sampai kapan?!

Duhai nafsu, cukuplah kesia-siaan!
Cukuplah melampaui batas!
Cukuplah penelantaran!
Duhai nafsu, engkau telah dekat waktunya untuk berjumpa dengan Allah, engkau telah dekat waktunya untuk dihisab.

Sampai kapankah berada di majlis dan waktu yang penuh dengan kesia-siaan ?!

Hendaknya ia menghisab nafsunya, dan mulai dengan kemauan yang keras dan sigap, semangat yang tinggi, dan motivasi yang menyakinkan.

Dalam doa yang ma’tsur dari Nabi kita صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ disebutkan,

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَزِيْمَةَ عَلَى الرُّشْدِ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ

“Ya Allah! sesungguhnya aku meminta kepada-Mu kemauan yang kuat untuk berbuat sesuatu yang benar, dan (aku meminta) kekayaan dari segala kebaikan.”

Maka, seorang muslim hendaknya bersemangat untuk itu. Penuh perhatian dengan hal itu dan bersungguh-sungguh pula untuk memperolehnya.

(Syarah Risalah Usul al-‘Aqa-id ad-Diniyah)