GiftHadiah berpengaruh besar dalam menumbuhkan cinta kasih suami istri lebih-lebih jika pemilihan dan momennya tepat, sekecil apapun hadiah tersebut karena biasanya pasangan tidak melihat kepada apa yang dihadiahkan akan tetapi kepada penghadiahan itu sendiri yang merupakan wujud dan ungkapan kasih sayang. Bukankah lumrah kalau orang cenderung tidak memberi kecuali kepada orang yang dia cintai? Tidak perlu berkhayal hadiah mahal yang menipiskan dompet, itu kalau Anda berduit, akan tetapi cukup sesuaikan dengan mizaniyah yang mampu Anda pikul.

Suami misalnya sepulang kantor dia bisa mampir ke sebuah warung atau toko membeli sesuatu atau makanan yang terjangkau kesukaan keluarga, ketika istri membuka pintu menyambutnya pulang, sementara di tangan suami ada sesuatu untuknya dimakan bareng-bareng tentu hal ini membuat semua anggota keluarga tersenyum.

Istri pun bisa melakukannya untuk suami, tetapi kalau istri tidak bekerja dari mana dia bisa memberi hadiah kepada suami? Jangan cemas, buatkan saja makanan atau minuman kesukaannya pada saat tertentu lebih-lebih jika hal itu tidak diberitahukan sebelumnya, ini bisa jadi kejutan bukan?

Hadiah tidak melalu materi yang dibeli, kedekatan di antara suami istri, pelukan dan sentuhan dalam keadaan tertentu bisa mengalahkan hadiah materi, atau kebersamaan dalam melakukan sesuatu yang hanya dilakukan berdua, ini juga tidak kalah pengaruhnya.

Begitu besarnya pengaruh hadiah dalam menumbuhkan kasih sayang ini ditetapkan oleh sabda Nabi saw yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dan al-Bukhari dari di al-Adab al-Mufrad dari Abu Hurairah.

تَهَادَوْا تَحَابُوا.

“Hendaknya kalian saling memberi hadiah niscaya kalian akan saling menyayangi.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad dan al-Albani menghasankannya.

Karena itu, berhadiahlah, bila tidak maka jadikan dirimu, suami atau istri, sebagai hadiah untuk pasanganmu. Wallahu a’lam.