jalan 2Imam Abi al-‘Izz al-Hanafi rahimahullah berkata:“Dan siapa saja yang berpaling dari mengikuti sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam, jika ia orang yang berilmu (mengetahui bahwa hal itu sunnah), maka ia adalah orang yang dimurkai (al-Maghdhub ‘alaihim), dan jika tidak (tidak mengetahuiny), maka ia adalah orang yang sesat. Oleh sebab itu Allah mensyari’atkan kepada kita untuk meminta kepada-Nya di setiap shalat agar Dia meunjukki kita jalan orang yang diberi nikmat, dari kalangan para Nabi, orang-orang yang shiddiq, para syuhda (orang yang mati syahid) dan orang-orang shalih, dan mereka adalah sebaik-baik teman, bukan jalannya orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat (yaitu dalam surat al-Fatihah, ed).” (Syarh al-‘Aqidah ath-Thahawiyyah: 502)