Allah azza wa jalla berfirman tentang orang-orang Yahudi,

سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ يَأْتُوكَ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِنْ بَعْدِ مَوَاضِعِهِ

(Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka mengubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya .. (Qs. al-Maidah : 41)

Ayat di atas menunjukkan bahwa seseorang yang telah terbiasa mendengarkan dan menerima perkataan yang batil maka dia akan menjadikannya merubah kebenaran dari perkara yang semestinya. Apabila dia telah menerima kebatilan maka dia akan mencintai dan menerimanya, sehingga apabila datang kebenaran yang bertolak belakang dengan hal itu, maka dia akan menolak dan mendustakannya apabila dia mampu untuk melakukannya, kalau tidak mampu maka dia akan merubahnya.

📚 (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, “Ighatsatul Lahfan Min Mashaidisy Syaithan”, ei, hal.109)