Salah seorang konglomerat meninggal dunia, dan salah seorang yang berta’ziyah (melayat) melihat seorang laki-laki yang menangis tersedu-sedu.

Maka ia pun bertanya kepada laki-laki tersebut: ”Kenapa engkau menangis seperti itu, apakah engkau salah seorang kerabat (saudara) dari orang yang meninggal itu?“

Dia menjawab: ”Bukan, akan tetapi aku menangis justru karena aku bukan salah seorang dari kerabatnya!!”

(Ahlaa Ibtisaamat)