mosque-prayerAlhamdulillah, segala puji bagi Alloh Dzat yang telah mensyariatkan azan sebagai sarana memanggil hamba-hambaNya agar segera meninggalkan segala urusannya untuk berdiri di hadapanNya, berkomunikasi denganNya di rumah-rumahNya yang akan mengantarkannya kepada kebahagiaan hidup di dunianya dan di akhiratnya.

Saudaraku, kaum muslimin di mana pun anda berada.

Lima kali dalam sehari, Alloh memanggil kita melalui ucapan kata Muadzin saat mengumandangkan azan di rumah-rumahNya,

الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر
أشهد أن لا إله إلا الله
أشهد أن لا إله إلا الله
أشهد أن محمدا رسول الله
أشهد أن محمدا رسول الله
حي على الصلاة
حي على الصلاة
حي على الفلاح
حي على الفلاح
الله أكبر الله أكبر
لا إله إلا الله

Alloh Maha Besar Alloh Maha Besar
Alloh Maha Besar Alloh Maha Besar
Aku bersaksi tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi selain Alloh
Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi selain Alloh
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Alloh
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Alloh
Marilah sholat
Marilah sholat
Marilah menuju kepada kebahagiaan
Marilah menuju kepada kebahagiaan
Alloh Maha Besar Alloh Maha Besar
Tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Alloh.

Demikianlah seruan muadzin, “Marilah sholat, marilah sholat, marilah menuju kepada kebahagiaan, marilah menuju kepada kebahagiaan.”

Sang Muadzin memanggil kita agar segera menyudahi segala urusan yang kita tengah sibuk di dalamnya untuk berpindah kepada urusan yang lebih besar daripada itu semuanya yaitu, menyembah Alloh ta’ala melalui ibadah Sholat lima waktu yang dengan itu kebahagiaan akan kita dapatkan. Oleh karena itu, mari bersegara menuju rumah Alloh! memenuhi seruanNya.

Saudaraku, kaum muslimin di mana pun anda berada.

Para shalafunaa ash shaleh (generasi terdahulu kita yang sholeh) menjadi tauladan yang utama dalam masalah ini, dan mereka sebagai contoh yang paling utama dalam urusan bersegera menuju shalat.

Adi bin Hatim Rahimahullah berkata, “Tidak ada waktu yang aku rindukan kecuali masuk waktu shalat dan aku rindu kepadanya dan tidaklah iqomah dikumandangkan sejak diriku masuk Islam kecuali aku dalam keadaan telah berwudhu.”

Sa’id bin Musayyab Rahimahullah berkata, “Tidaklah seorang mu’adzin mengumandangkan adzannya kecuali aku telah berada di masjid, dan aku tidak pernah teringgal shalat jama’ah satu waktupun sejak empat puluh tahun dan aku tidak pernah melihat tengkuk seorang lelakipun pada waktu shalat.”

Al-Hafizh Adz-Dzahabiy Rahimahullohu berkata, “Demikianlah perhatian ulama salaf dalam hal kebaikan.”

Saudaraku, kaum muslimin di mana pun anda berada.

Ketahuilah bahwa bersegera datang ke masjid untuk menunaikan sholat memiliki banyak keutamaan, di antaranya yaitu :

1. Mendapatkan sholawat malaikat (yakni, dimintakan ampun dan rahmat kepada Alloh) selagi anda menunggu shalat, disamping Anda dianggap berada dalam keadaan shalat.

Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,

فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِى الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ هِىَ تَحْبِسُهُ وَالْمَلاَئِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ الَّذِى صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ

“Maka apabila ia telah memasuki masjid, ia berada dalam keadaan sholat selagi sholat itulah yang menahan dirinya. Sementara para malaikat bershalawat atas salah seorang di antara kalian selama dirinya berada di tempat shalatnya. Malaikat berdo’a: ‘Ya Alloh berilah rahmat kepadanya, ya Alloh berilah ampunan kepadanya, ya Allah terimalah taubatnya selagi ia tidak menyakiti (orang lain) di dalamnya, selagi ia belum berhadas”(HR. Muslim di dalam shohihnya dari hadis Abu Huroiroh radhoyallohu ‘anhu).

2. Anda mendapatkan shaf yang pertama yang memiliki keutamaan yang sangat agung dan pahala yang besar.

Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Seandainya manusia mengetahui keutamaan apa yang terdapat pada adzan dan shaf yang pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan cara saling undi untuk memperebutkannya niscaya mereka pasti mengadakan undian, seandainya mereka mengetahui keutamaan yang terdapat padanya niscaya mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya, dan seandainya mereka mengetahui kelebihan yang terdapat dalam shalat Isya’ dan Subuh niscaya mereka pasti mendatanginya sekalipun dengan cara merangkak”(HR. al-Bukhori dan Muslim).

3. Mendapatkan takbiratul Ihrom (bersama imam), dan itu adalah takbir yang pertama yang paling utama, sebagai kunci shalat.

Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang mendirikan shalat selama empat puluh hari karena Allah subhanahu wata’ala dan dia mendapatkan takbir yang pertama, maka akan ditulis baginya kebebasan; kebebasan dari neraka dan kebebasan dari nifaq”(HR. at Turmudzi).

4. Berkesempatan untuk berdoa antara adzan dan iqomah di mana do’a yang dipanjatkan pada saat itu adalah do’a yang mustajab.

Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Do’a antara azan dan iqomah tidak tertolak”(HR. Abu Dawud).

5. Posisi shalat dekat dengan imam. Ini adalah keutamaan yang sangat besar.

Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Hadirilah majlis zikir dan dekatlah dengan imam, dan seseorang senantiasa menjauh dari imam sehingga dia ditempatkan pada posisi yang terakhir dari Surga sekalipun memasukinya”(HR. Abu Dawud).

6. Bisa melaksanakan sunnah-sunnah qobliyah, seperti qobliyah fajar yang memiliki keutamaan sebagaimana sabda nabi shallallohu ‘alaihi wasallam, “Dua rokaat shalat fajar lebih baik dari dunia dan seisinya”(HR. Muslim). Dan sholat sunnah qobliyah lainnya.

7. Berpeluang besar untuk banyak membaca zikir (seperti; tasbih mengucapkan “subhanalloh”, tahmid mengucapkan “alhamdulillah”, takbir mengucapkan “Allohu akbar”, dan tahlil mengucapkan,”Laa Ilaaha illalloh”) dan istighfar, membaca al-Qur’an dan bentuk ibadah yang lainnya antara adzan dan iqomah yang kesemuanya merupakan sarana teraihnya pahala dari Alloh ta’ala. Semakin banyak Anda bisa melakukannya maka akan semakin banyak pula pahala yang akan Anda raih, insyaa Alloh.

Saudaraku, demikianlah beberapa keutamaan yang akan Anda raih bi idznillah ta’ala dengan Anda bersegera menuju rumah Alloh (Masjid) untuk melaksanakan sholat berjamaah bersama saudara Anda kaum muslimin.

Saudaraku, kaum muslimin di mana pun anda berada.

Namun, janganlah difahami bahwa bersegera menuju masjid itu berarti Anda harus berlari atau tergesa-gesa untuk mendatanginya. Ini keliru. Yang benar adalah Anda hadir ke masjid dengan tenang dan penuh wibawa, Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kalian telah mendengar iqomah dikumandangkan maka hendaklah kalian berjalan ke masjid, dan hendaklah berjalan dengan tenang dan penuh wibawa, janganlah tergesa-gesa. Maka rakaat yang kalian dapatkan mulailah padanya sementara rakaat yang terlewatkan sempurnakanlah”(HR.al-Bukhori dan Muslim)

Saudaraku…

Mengakhiri tulisan ini, maka kami mengajak Anda wahai saudaraku kaum muslimin di mana pun Anda berada, marilah kita berlatih untuk membiasakan diri kita agar selalu bersegera berangkat menuju masjid tatkala adzan telah berkumandang sehingga hal itu menjadi mudah bagi kita dan mendapatkan ketenangan, kebahagiaan dan keutamaan insyaa Allohu ta’ala. Semoga kita tidak termasuk kaum yang disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim bersumber dari Sa’id al-Khudriy, (ia berkata),

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى فِي أَصْحَابِهِ تَأَخُّرًا فَقَالَ لَهُمْ تَقَدَّمُوا فَأْتَمُّوا بِي وَلْيَأْتَمَّ بِكُمْ مَنْ بَعْدَكُمْ لَا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمْ اللَّهُ

Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat pada para sahabatnya keterlambatan, maka beliau bersabda kepada mereka, ‘Kalian majulah, dan berimamlah denganku, dan hendaklah orang sesudah kalian berimam kepada kalian. Jika suatu kaum membiasakan diri melambat-lambatkan shalatnya, maka Allah juga melambatkan diri memasukkannya ke Surga, atau melambatkan diri untuk mengentaskannya dari Neraka”(HR. Muslim).

Akhirnya, semoga Alloh memberikan taufiq kepada kita. Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarga dan para shahabatnya. Wallohu a’lam (Redaksi)

Sumber :

Diringkas dari “Fadhlu at Tabkiir Ilaa ash Sholati,” karya : Dr. Amin bin Abdullah asy Syarqowiy. Dengan sedikit gubahan dan tambahan dari sumber lainnya.