mekahJakarta – Pelaksanaan haji tahun 1436H/2015, Kementerian Agama akan memprioritaskan kuota jemaah haji bagi calon jemaah yang belum pernah naik haji. Hal ini dikarenakan kuota haji untuk Indonesia masih dipotong 20 % dari kuota dasar 211.000 jemaah,  juga karena adanya renovasi di Masjidil Haram. Demikian dikatakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai tiba dari kunjungannya dari Arab Saudi di VIP Room Bandara Sokearno-Hatta, Jumat (16/1) siang.

“Untuk Tahun 2015 ini, prioritas kuota haji adalah bagi calon jamaah yang belum pernah melaksanakan ibadah haji, kecuali petugas. Jadi khusus untuk jamaah yang betul-betul belum,” tegas Menag.

Terkait dengan pemondokan, Menag mengatakan akan segera bertemu dengan Komisi VIII DPR RI  untuk mengkaji mekanisme sewa pemondokan jemaah di Arab Saudi.

“Segera, kami akan menemui Komisi VIII DPR RI, kita akan usul agar sewa pemondokan di Mekkah dan Madinah, berjangka panjang  5 tahun, minimal 3 tahun. Jadi jika selama ini sewa pemondokan kita dilakukan tiap tahun. Maka ke depan, kami akan usul kepada DPR untuk bisa berjangka panjang. Hal ini bisa membuat sewa pemondokan lebih murah, karena pihak hotel sudah mendapatkan kepastian sewa” terang Menag.

Dalam kunjungannya ke tanah suci, Menag bertemu dengan otoritas di Kerajaan Saudi untuk menyampaikan sejumlah usulan bagi peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji yang terangkum dalam enam usulan. Enam usulan tersebut menyangkut tambahan kuota, usulan pola satu arah terkait kedatangan dan kepulangan jamaah haji ke dan dari tanah suci, penerapan E-hajj 2015, peningkatan kualitas pelayanan di Armina, pelayanan kesehatan jamaah haji dan usulan tentang penambahan fasilitas di bandara baik di Jeddah dan Madinah.

Dalam kunjungan ke Arab Saudi tersebut yang merupakan undangan dari pemerintah Arab Saudi, Menag didampingi Dirjen PHU Abdul Djamil, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Sekretaris Menteri Khoirul Huda, dan perwakilan e-hajj Ditjen PHU Hasan Affandi. Selain dari Kemenag, ikut dalam kunjungan tersebut dari Kementerian Kesehatan  yang dipimpin langsung Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek. (kemenag)