إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ …

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Jama’ah shalat jum’at yang berbahagia,
Bertakwalah kepada Allah. ketahuilah, sejak dahulu hingga sekarang, sesungguhnya musuh-musuh Islam selalu berniat melenyapkan Islam dan kaum muslimin. Mereka melakukannya dengan berbagai cara. Allah meminta kita agar waspada terhadap makar-makar mereka. Allah ‘Azz wa Jalla berfirman,

وَدُّواْ لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُواْ فَتَكُونُونَ سَوَاء

“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka)…” (QS. an-Nisa’: 89)

Namun atas izin Allah, upaya mereka selalu gagal. Allah ‘Azz wa Jalla telah memupus rencana jahat mereka, sehingga Islam tetap eksis.

يُرِيدُونَ أَن يُطْفِؤُواْ نُورَ اللّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّهُ إِلاَّ أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (التوبه: 32)

“Mareka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai.” (QS. at-Taubah:32)

Ketika mereka merasa lemah menghadapi kaum Muslimin dengan peperangan, maka musuh-musuh itu mencoba mencari cara lain. Yaitu dengan menyebarkan propaganda-propaganda pemikiran-pemikiran yang merusak dan menyesatkan ke berbagai penjuru. Mereka melakukannya dengan tipu daya.
Di antaranya, mereka menyebarkan pemikiran bathil, seperti anggapan bahwa semua agama adalah sama. Musuh-musuh Islam berpropaganda bahwa agama Yahudi, Nashrani dan Islam adalah agama wahyu. Sehingga di antara pemeluknya harus saling bersaudara, dan saling kasih-mengasihi.
Secara sepintas, pemikiran ini nampak bisa dibenarkan. Akan tetapi, jika dicermati, di balik pemikiran itu ada tujuan yang sangat menyesatkan. Yakni melenyapkan hakikat agama Islam, tidak mengakui Islam sebagai agama penutup dan penghapus agama-agama sebelumnya. Padahal tidak ada agama yang sah untuk diikuti di akhir zaman ini kecuali Islam. Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ (آل عمران: 85)

“Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. ali ‘Imran: 85)

Jama’ah shalat jum’at yang brrebergia,
Demikianlah, Islam yang dibawa Rasulullah Muhammad ini sebagai penutup sekaligus penghapus agama-agama sebelumnya. Jika kenyataan pada saat ini, agama-agama selain Islam itu masih ada sampai sekaran, misalnya Yahudi dan Nashrani, maka sebenarnya agama itu sudah tidak murni lagi sebagaimana saat diturunkannya pertama kali. Agama Yahudi dan Nashrani sudah mengalami perubahan dan penyelewengan. Seandainya pun jika agama-agama tersebut masih murni, maka agama itu sudah tidak terpakai lagi dan sudah digantikan oleh Islam. Sehingga hukum orang yang tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, berarti ia kufur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لاَ يَسْمَعُ بِى يَهُودِىٌّ وَلاَ نَصْرَانِىٌّ لاَ يُؤْمِنُ بِالَّذِى جِئْتُ بِهِ إِلاَّ دَخَلَ النَّارَ

“Tidak ada seorangpun dari Yahudi maupun Nashrani yang telah mendengar kabar tentang aku, kemudian ia tidak beriman terhadap yang aku dakwahkan, kecuali ia akan masuk neraka.”

Sebaliknya, bagi mereka yang ikhlas mau mengikuti Nabi Muhammad, maka Allah menjanjikan untuk mereka kebahagian dan keselamatan. Allah subnahu wata’ala berfirman, artinya, “ (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. al-A’raf:157)

Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia,
Termasuk di antara maker dan tipu daya mereka, yaitu tentang HAM (Hak Asasi Manusia). Padahal, Islam sendiri, sebenarnya lebih dahulu melindungi hak asasi manusia dan bukan agama yang lain. Allah yang menciptakan manusia, maka Allah jugalah yang akan melindungi hak asasi itu, dengan syarat, seseorang itu mau beriman kepada Allah dan kepada rasul-rasul-Nya.
Allah mensyari’atkan hukuman mati bagi seseorang yang keluar dari Islam. Hukuman ini, ialah upaya kongkrit dalam melindungi hak asasi manusia; hak yang paling esensi, yaitu keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki seorang muslim. Adakah hak asasi yang lebih berharga dari sebuah keyakinan dan kepercayaan?
Allah mensyariatkan hukuman mati untuk seorang pembunuh karena perbuatan zhalimnya, maka hukuman ini bertujuan untuk menjaga nyawa manusia yang lain.

وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَاْ أُولِيْ الأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (البقرة: 917)

“Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa.” (QS. al-Baqarah:179)

Allah juga mensyariatkan rajam maupun cambuk bagi pezina, hukum mati bagi pelaku homo; semua itu untuk melindungi kehormatan dan harga diri manusia. Hukum potong tangan bagi pencuri untuk melindungi harta. Hukuman bagi pecandu narkoba, untuk melindungi akal, dan demikian seterusnya.
Tapi musuh-musuh Islam membalikkan fakta, mereka menuduh orang-orang yang berpegang teguh dengan syariat Islam sebagai teroris yang membahayakan dan harus dimusuhi, dilenyapkan, bahkan tidak punya lagi hak asasi yang harus dilindungi.

Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia,
Propaganda musuh-musuh Islam yang lainnya, yaitu emansipasi atau kebebasan bagi kaum wanita. Kebebasan keluar rumah dengan membuka aurat, bekerja di luar rumah tanpa ada kebutuhan yang diperbolehkan syariat, sehingga anak-anaknya ditelantarkan, tanggung jawab sebagai istri dan ibu rumah tangga diabaikan.
Menurut mereka, kebebasan inilah sebagai hak-hak wanita yang harus dilindungi. Di balik itu semua, tujuan mereka yang sebenarnya ialah ingin merendahkan wanita, merusak akhlak, agama dan jasad mereka. Wanita dijadikan sebagai komoditi perdagangan yang tidak ada harganya, tempat pelampiasan hawa nafsu belaka.
Propaganda menyesatkan ini, sangat berbeda dengan pandangan Islam. Agama Islam sangat menjaga kehormatan dan harga diri seorang wanita. Dia tidak dibolehkan keluar rumah tanpa ada tujuan yang jelas dan syar’i. Wanita dalam Islam hidup penuh dengan kemuliaan, terjaga; hidup sebagai seorang ibu, hidup sebagai seorang istri, hidup sebagai saudari, dan sebagai kerabat; ia sangat dimuliakan. Dia bertanggung jawab terhadap rumah, menjaga amanah terhadap harta dan rahasia maupun kehormatan suami.

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّهُ

“…maka Wanita yang saleh, ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka…” (QS. an-Nisa’ : 34)

Jama’ah shalat Jum’at yang mulia,
Dengan gencarnya, musuh-musuh Islam melancarkan propaganda. Mereka memanfaatkan berbagai media informasi, baik cetak maupun elektronik. Dengan sarana ini, mereka menyebarkan bermacam bentuk kekufuran, dan kemaksiatan, mempertontonkan aurat dan pergaulan bebas. Ini semua sudah menjadi sajian yang setiap saat disaksikan semua orang dari berbagai kalangan umur, hingga seakan-akan rumah itu menjadi pasar tempat menjajakan perbuatan syirik, kriminalitas, kekejaman, kekejian, perbuatan cabul, dan semua bentuk kemaksiatan.
Dengan gigihnya, musuh-musuh Islam juga berusaha menyebarkan ke tengah-tengah kaum muslimin, khususnya kaum mudanya berupa obat-obat terlarang. Mereka rela mengalami kerugian jutaan dolar, bahkan miliyaran, asalkan narkoba itu sampai di tangan generasi muda muslim. Tujuan utamanya ialah menghancurkan kekuatan dan keimanan kaum muda Islam. Maka, seharusnya kita menyadari semua itu. Dan bersabarlah dalam menjalankan agama Islam ini. Peganglah kuat-kuat syariat-syariatnya, dan tetaplah bertakwa kepada Allah.

وَإِن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئاً إِنَّ اللّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ (آل عمران: 120)

“…Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS.Ali ‘Imran:120)

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Khutbah yang kedua

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَلِيُّ الصَّالِحِينَ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْْْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ., أَمَّابعد,

Jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan,
Dalam menghadapi tipu daya musuh, justru yang dikhawatirkan ialah kaum muslimin itu sendiri. Mereka akan mendapatkan dampak negative, disebabkan syubhat-syubhat yang dihujamkan ke dada kaum Muslimin, sehingga menjadi penyebab tercabutnya Islam dan keimanan dari rumah-rumah kita.
Oleh karena itu, waspadalah kita terhadap bahaya musuh-musuh Allah. Ketahuilah, hidup kita pada zaman ini tidak luput dari bahaya tersebut. Penampilan musuh-musuh Allah bisa saja menampakkan perbuatan shalih dan jujur, bahkan mereka bisa saja bekerja sama denga kita. Meski demikian, kita jangan sampai tertipu dan terpedaya dengan penampilan mereka yang kelihatan indah dan menarik, Karena dibalik semua itu adalah kebathilan.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَْيتَنا ، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمة ، إِنّكَ أنتَ الوَّهابُ
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
َاللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَالأَبْصَارِ ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.

Dikutib dari Majalah as-Sunnah, Solo. Edisi 02/XII/Jumadal Ula 1429H/Mei 2008M.