MENYESAL DAN BERFIKIR JERNIHLAH!

Wahai saudara-saudara, apa yang mereka lakukan itu? Wahai hamba-hamba Allah, apa yang telah terjadi ini? Sudah separah inikah kondisi keislaman yang terjadi di kalangan umat Islam? Mata mana yang meski dihiasi dan dipoles sedemikian rupa yang tidak berderai melihat pemandangan semacam ini? Pemandangan kaum yang berafiliasi kepada Islam, kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, pemilik ajaran (millah) yang lurus. Pemandangan kaum yang mengelilingi kuburan dan permadaninya dalam keadaan ruku’, sujud, khusyu’, menangis terisak, serta memohon penuh harap di atas onggokan kuburan yang di sekitarnya terpasang tirai-tirai.

Mereka berdiri di hadapan Syaikh al-Jailani dan selainnya, layaknya bermunajat di hadapan Allah, menyifati mereka dengan sifat-sifat yang hanya dikhususkan bagi Allah Subhaanahu Wata’aala. Mereka berkata kepada penghuni kubur (mayit yang sudah dikuburkan): “Engkaulah yang mengatur seluruh makhluk yang ada”, “Engkaulah Sayyid bagi bumi dan langit”, “Pengatur sekalian alam”, “Penghidup agama”, “Penghapus segala dosa” dan “Penolak bencana”.

Di antara hadits-hadits mereka (yang selalu mereka karang dan promosikan-penj):

إِذَا أَعْيَتْكُمُ اْلأُمُوْرُ فَعَلَيْكُمْ بِأَصْحَابِ اْلقُبُوْرِ

“Bila kalian dipusingkan oleh urusan-urusan maka hendaklah kalian minta tolong kepada penghuni-penghuni kubur”.

Dan di antara ucapan-ucapan mereka: “Tidak akan sia-sia orang yang mengunjungi kuburan”.