Mukaddimah

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’aala, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejahatan jiwa-jiwa kami dan dari keburukan amal-amal kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah, niscaya tiada seorangpun yang dapat menyesatkannya. Barangsiapa disesatkan-Nya, niscaya tiada seorang pun yang dapat memberinya hidayah. Saya bersaksi bahwa tiada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, yang berfirman dalam kitab-Nya:

وَأَنَّ هذا صراطي مُسْتَقِيمًا فاتبعوه وَلاَ تَتَّبِعُواْ السبل فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذلكم وصاكم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.” (Al-An’am: 153)

Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, yang telah memperingatkan umatnya dari musibah yang bakal terjadi, yakni bid’ah dan perpecahan, dalam sabda beliau:

لَتَتَّبِعَنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَ ذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتىَّ لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَدَخَلْتُمُوْهُ

“Kalian akan mengikuti umat-umat terdahulu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga sekiranya mereka masuk lubang biawak, kalian pasti mengikutinya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Wa ba’du;

Topik utama yang harus diangkat dan dibahas oleh para ahli ilmu dan para penuntut ilmu sekarang ini adalah masalah ‘perpecahan umat’! mafhumnya, etiologi serta solusinya. Masalah ini sangat perlu diketahui segenap kaum muslimin, lebih-lebih bagi para penuntut ilmu. Apalagi di zaman sekarang ini kelompok-kelompok ahli bid’ah mulai mengembangkan sayapnya. Hawa nafsu semakin menggila hingga menguasai manusia. Sehingga kejahatan dan kemunafikan merajalela ke segala penjuru.

Benar! Sekalipun majelis-majelis ilmu menjamur di mana-mana, namun bid’ah-bid’ah juga semakin berkembang pesat. Memang pada hari ini ilmu banyak disebar, namun banyak yang tidak mendapat berkah dan faidah dari ilmunya. Barangkali karena ia menuntut ilmu tidak dari sumber aslinya, yaitu tidak mengacu kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta atsar para imam yang dijadikan anutan yang tersebar dalam karya-karya mereka. Atau barangkali mereka menimbanya bukan dari ahli ilmu, atau tidak mengikuti manhaj ahli ilmu dan ahli fiqih dalam menuntut ilmu.

Meskipun sarana menuntut ilmu terbuka luas pada hari ini, namun nikmat tersebut justru berdampak negatif terhadap banyak orang. Mereka menjadi tergesa-gesa dalam menimba ilmu tidak sebagaimana mestinya! Di samping mereka merasa cukup tanpa harus belajar kepada para ulama’. Tentu saja itu termasuk ilmu yang tidak bermanfaat. Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam telah berlindung diri dari hal semacam itu.

Ilmu yang mendatangkan berkah hanyalah ilmu yang direngguk dari para ulama. Itulah pedoman utama yang merupakan jalan orang-orang yang beriman. Adapun hanya mencukupkan menuntut ilmu melalui sarana-sarana (seperti buku dan kaset) belaka, tentu manfaatnya hanya sedikit. Hal itu juga bisa menjadi katalisator munculnya bid’ah dan penyimpangan pemikiran serta perpecahan dan perselisihan dalam agama.

Maka dari itu, topik kita kali ini seputar perpecahan umat, mafhum, etiologi dan solusinya.

Pembahasan kali ini akan kami rangkum dalam lima pokok permasalahan.