Pada suatu hari, Juha bertamu ke rumah salah seorang kawan lamanya. Ketika datang waktu makan siang, Juha pun dipersilakan untuk makan siang di sana. Sang kawan telah menyiapkan beberapa macam lauk-pauk untuk Juha. Namun, dari sekian macam lauk-pauk yang dihidangkan di meja makan, hanya ada satu macam lauk saja yang enak di mata Juha. Lauk tersebut adalah onta panggang pedas manis.

Juha berkata, “Wah, paha onta panggang pedas manis ini enak sekali. Belum pernah aku merasakan makanan seenak ini. Rasanya mak nyess..! Saya akan merasa sangat senang jika Anda bersedia menuliskan resep bumbu dan cara memasak paha onta ini untuk saya.

Mendengar pujian Juha, sang kawan lama pun merasa tersanjung dan segera menuliskan apa yang diminta Juha.

Keesokan harinya, Juha pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat onta panggang pedas manis sesuai resep yang telah didapatnya dari kawan lamanya.

Di tengah perjalanan pulang dari pasar, ketika Juha membawa daging onta dan bahan-bahan lainnya, tiba-tiba seekor burung elang menyambar daging onta dari tangan Juha dan terbang meninggalkan Juha.

Pada saat itu Juha pun berteriak, “Wahai burung pencuri! Kamu telah mengambil daging onta dariku. Tapi jangan senang dulu, karena resep masakannya masih ada padaku.”