Salah seorang petinggi terkenal Mujahidin Chechnya, selasa menegaskan, semangat tempur Mujahidin saat ini sangat tinggi. Ia menambahkan, “Sebenarnya kami mampu melakukan serangan militer secara meluas kapan saja.!” Namun ia juga mengakui adanya kendala finansial yang menghambat kemampuan Mujahidin memukul mundur pasukan pendudukan Rusia dan membuat mereka menolak bergabungnya personil-personil baru.

Doucu Amrouf, wakil komandan Mujahidin menambahkan, “Kami sama sekali tidak akan meminta diadakannya perundingan damai dengan pihak Moscow.!”

Dalam beberapa statementnya yang dipublikasikan di situs Mujahidin, ia menjelaskan, “Kapan saja, kami sebenarnya mampu melakukan serangan militer yang besar. Semua ini mengingat keunggulan taktik yang kami miliki akan tetapi serangan seperti ini menuntut pendanaan dan personil yang besar pula.”

Amrouf melanjutkan, “Banyak sekali para pemuda yang meminta diperkenankan bergabung dengan kami namun kami tidak mampu menerima setiap orang yang mendaftarkan diri kepada kami karena alasan medis mau pun finansial. Kondisi pegunungan sangatlah keras sehingga tidak semua orang mampu menanggungnya.”

Beberapa pejabat tinggi Rusia, termasuk presiden Vladimir Putin berkali-kali mengakui bahwa perang telah usai akan tetapi setiap harinya ada saja korban yang jatuh di barisan pasukan Rusia.!?

Amrouf menjelaskan, “Rusia dan sekutunya yang atheis sendirilah yang menciptakan situasi yang memicu keberadaan para pejuang berkebangsaan Arab bergabung di barisan kami.” (istod/AS)