Aparat keamanan Iran menangkap Syaikh Abdul Hamid ad-Dosari, imam Ahli Sunnah di propinsi Ahwaz yang dihuni mayoritas etnis Arab, sebelah barat daya Iran.

Sebuah keterangan yang bersumber dari kantor bidang penerangan luar negeri Partai Kebangkitan Arab Ahwaz (PKAA) mengutuk operasi penggeledahan dan penangkapan yang secara terus menerus dilakukan sejak beberapa bulan terakhir oleh aparat keamanan Iran terhadap para aktifis politik, kepala-kepala suku dan tokoh-tokoh masyarakat terpandang di propinsi itu.

Keterangan itu menyatakan, aparat pengadilan telah mengumumkan melalui jaksa penuntut umum revolusi Iran di Ahwaz, Airaj Muhammad Khani bahwa aparat intelijen telah menangkap kolompok baru yang diduga terlibat peledakan yang terjadi di sejumlah kota di Ahwaz tiga bulan lalu. Dalam peledakan itu, beberapa gedung pemerintahan kota Dazful dan Ibadan serta sebuah pusat bisnis di kota Ahwaz menjadi sasaran.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan seorang pejabat Iran, jumlah orang-orang yang ditahan mencapai 25 orang. Dalam dua minggu ke depan, mereka akan diajukan ke pengadilan.

Sementara itu, keterangan PKAA tersebut menjelaskan, di antara tahanan itu terdapat pemimpin umat Islam Sunni di propinsi Ahwaz, Syaikh Abdul Hamid ad-Dosari (56 tahun). Beliau adalah imam dan khatib masjid Imam asy-Syafi’i di kota Ibadan.

Sebagai catatan, masjid Imam asy-Syafi’i tersebut merupakan satu-satunya masjid milik kaum Sunni yang diizinkan pemerintah Iran untuk dibuka bagi para jema’ah shalat Ahli Sunnah di propinsi Ahwaz.

Beberapa informasi yang terhimpun menegaskan, pemerintah Iran menuduh Syaikh ad-Dosari telah menyebarkan faham yang disebutnya ‘Salafi-Wahabi’; sebuah tuduhan yang jauh dari benar dan hanya mengada-ada saja. Syaikh ad-Dosari juga dituduh memiliki hubungan dengan sebagian tersangka pelaku peledakan yang terjadi di propinsi Ahwaz beberapa waktu lalu. (ismo/AH)