Seorang Rabi terkenal mengeluarkan ‘fatwa’ yang menegaskan ‘haramnya’ orang-orang Yahudi melakukan shalat di Masjid Aqsha dan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang bertentangan dengan Syari’at agama Yahudi.!

Surat kabar Yadeot Aharanot dalam situsnya, Rabu menukil dari Samuel Rafiovic, rabi ‘dinding Buraq’ fatwa yang mengharamkan orang-orang Yahudi melakukan shalat di Masjid Aqsha atau pun memasukinya.!!?

Surat kabar itu menyebutkan, Rabi itu meminta kepada kepala kepolisian Quds yang dicaplok untuk menolak masuknya sejumlah anggota gerakan ‘Pemegang Amanat Bukit Haikal (PABH)’, sebuah kelompok radikal yang ingin mengadakan peringatan yang mereka sebut sebagai ‘Kehancuran Haikal II.’!?

Rabi itu menilai, tindakan tersebut merupakan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan dan syari’at agama Yahudi sebab hal itu dapat menimbulkan gesekan dan baku hantam dengan kaum Muslimin. Hal seperti ini menurut pendapatnya bertentangan dengan syari’at agama Yahudi.

Mohammed Barokah, seorang anggota parlemen Zionis berdarah Arab mengecam keras keputusan Kejaksaan Tinggi Zionis yang secara khusus mengizinkan kepada para anggota gerakan PABH untuk memasuki masjid Aqsha minggu depan.!?

Barokah menganggap izin bagi orang-orang Yahudi untuk memasuki masjid tersebut merupakan keputusan yang berbahaya dalam situasi perang yang tengah dilancarkan Israel terhadap bangsa Lebanon dan Palestina. Ia juga menilai, keputusan itu sama saja dengan menyulut api di mana akan berakibat semakin memanasnya situasi di kawasan tersebut.!!! (ismo/AS)

BERITA LAINNYA:

Lima Anggota Milisi Syi’ah Itu Ditemukan Tewas

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya (peristiwanya terjadi hari Selasa-red), 5 orang anggota milisi Syi’ah hampir saja berhasil melakukan upaya meracuni tanki penampungan air di kawasan Ibrahim bin Ali, dekat Abu Gharib andaikata kelompok perlawanan Iraq tidak sempat memergoki dan menangkap mereka.

Juru bicara kepolisian Abu Gharib, Rabu pagi mengatakan telah menemukan lima mayat di sisi jalan Ibrahim bin Ali. Pada kepala kelima mayat tersebut terdapat bekas tembakan.!!

Nampaknya, mereka telah di’qishash’ oleh kelompok perlawanan Islam, Sunni karena dianggap telah melakukan pembunuhan terencana yang dapat berakibat melayangnya puluhan ribu nyawa. Pihak kepolisian tidak menyebutkan dari elemen mana milisi Syi’ah itu dan hanya cukup mengomentari, ‘milisi syi’ah, antek pemerintah.!’ (ismo/AH)