Salah satu surat kabar terbesar di AMERIKA yang merilis dari sejumlah sumber terpercaya menyebutkan prediksinya, bahwa pasukan pendudukan AS di Iraq akan menghadapi perlawanan keras di musim panas ini. Sumber-sumber itu merujuk prediksi tersebut kepada keberhasilan Kelompok Perlawanan Iraq (KPI) memodernisasi persenjataan dan taktik mereka secara kontinyu. Surat kabar terbesar itu, ‘Washington Post’ menambahkan, yang menguatkan prediksi-perdiksi itu adalah realitas di lapangan di mana pasukan pendudukan Amereka telah mengalami kerugian besar di hari-hari pertama bulan Juni ini. Indkasinya, dalam tiga hari terakhir ini saja diberitakan sudah 14 prajurit AS yang tewas.!!

Dalam edisinya yang terbit Senin, Kemarin, surat kabar itu juga menyingkap, pasukan pendudukan AS saat menyusup ke perkampungan-perkampungan di Baghdad menemukan senjata terbaru yang sudah berada di tangan KPI di mana sejumlah elemen mereka telah menggunakan bom molotov berdaya ledak tinggi buatan lokal. Bom itulah yang bertanggung jawab atas terbunuhnya sekitar 82% prajurit AS.!!

Lebih lanjut, surat kabar itu juga menyiratkan, sejumlah elemen KPI telah menyebarkan banyak senjata yang dipendam di tanah untuk menjaga posisi mereka. Mereka juga telah memperagakan aksi penyergapan secara tiba-tiba tercanggih yang dilakukan terhadap pasukan pendudukan AS dan pasukan pemerintahan boneka Iraq. Wakil koordinator lapangan pada pasukan AS menegaskan telah meningkatnya volume aksi perlawanan terhadap pasukan AS, seiring dengan meningkatnya kemampuan personal dan efektifitas serangan KPI.

Terkait dengan hal itu, Jenderal Jims Simonez menjelaskan, “Volume aksi-aksi penyerangan mereka sudah berkurang terhadap pasukan keamanan Iraq. Sekarang, orang-orang Amerikalah yang menjadi target terbesar mereka. Bulan Mei lalu telah menyaksikan pertambahan yang cukup signifikan dalam persentase jumlah korban tewas di pihak pasukan AS. Kejadian pada bulan itu menjadikannya sebagai bulan berdarah ketiga yang disaksikan pasukan pendudukan AS di mana terbunuh sekitar 127 prajurit AS.

Menutup laporannya, surat kabar itu menyiratkan, saat di mana persentase jumlah korban tewas di pihak pasukan AS akibat bom buatan lokal pada tahun lalu berkurang dari 60% menjadi 35%, namun sekarang nyatannya kembali meningkat menjadi 70%.

Surat kabar itu menjelaskan, KPI melakukan rencana penyergapan secara tiba-tiba dan tepat sasaran sebagai balas dendam terhadap pasukan pendudukan. Aksi gaya baru itu mencakup penyerangan terhadap lokasi-lokasi pemantauan pasukan AS, menyerang konvoi-konvoi kendaraan militer serta menculik para prajurit mereka. (ismo/AS)