Pihak keamanan Pakistan melaporkan, bentrok fisik yang terjadi beberapa hari lalu antara kaum Sunni dan Syi’ah sedikit mereda, Senin kemarin setelah pasukan Pakistan menyisir kawasan yang dihuni kelompok kesukuan yang bergejolak di perbatasan dengan Afghanistan itu.

Penduduk setempat menyebutkan, sekitar 35 mayat telah dikuburkan di kota Parshenar, yang merupakan kota utama di kawasan Khawarim. Di Kota yang dihuni kelompok kesukuan dan etnis ini kemarin terjadi bentrok berdarah antara kaum Sunni dan Syi’ah.

Pihak keamanan menginformasikan kepada kantor berita ‘Frans Press’ bahwa korban tewas setelah tiga hari terjadi tindak kekerasan sektarian di Pakistan itu mencapai 100 orang. Sejumlah mayat tersebut masih berada di dalam rumah-rumah karena penduduk tidak bisa keluar rumah akibat diberlakukannya jam malam selama 24 jam.

Juru bicara militer Pakistan, Jenderal Wahid Arsyad mengatakan, “Situasi di kawasan tersebut sekarang sudah berangsur pulih pasca turun tangannya aparat militer. Tidak terjadi bentrok fisik pagi ini dan tindakan kekerasan relatif berhenti.”

Militer Pakistan menjelaskan, pasukan keamanan juga mendapatkan serangan dari kedua belah pihak yang bertikai. Pihak militer menyiratkan, toko-toko, kantor-kantor dan sekolah-sekolah masih tutup sementara penduduk mulai menghadapi kekurangan persediaan air dan pasokan listrik. (ismo/AS)