Ternyata penayangan film Fitna oleh politikus Belanda itu berbuntut panjang.

Gerakan TALIBAN melalui juru bicaranya mengatakan, para pejuangnya telah melakukan serangan terhadap pasukan Belanda di Afghanistan minggu ini sebagai ungkapan balas dendam atas penayangan film yang menyudutkan Islam dan dibuat seorang politikus Belanda baru-baru ini.

Dalam keterangan yang dipublikasikan di situs internet tertanggal 1 April ini, seperti yang dilansir REUTERS, gerakan yang menakutkan Amerika itu mengatakan, pimpinan dewan Syuro TALIBAN telah menyatakan akan melakukan operasi pembalasan terhadap pasukan Belanda karena salah seorang anggota parlemen mereka telah memproduksi film yang menyudutkan Islam dan disiarkan dengan niat yang buruk.

Keterangan itu menyiratkan kepada dua serangan hari Ahad lalu. Keterangan itu mengatakan, kedua serangan itu telah menyebabkan tewasnya pasukan pendudukan dalam jumlah besar.

Sebelum disiarkannya film itu, pasukan NATO telah menyatakan kekhawatiran mereka di mana bisa jadi akan menambah terancamnya keamanan pasukan asing di Afghanistan yang meliputi 1650 prajurit Belanda.

Kementerian pertahanan Belanda dalam keterangannya di situsnya mengatakna, 5 prajurit Belanda yang bergabung di bawah komando pasukan NATO mengalami luka-luka dalam dua kejadian terpisah hari Ahad lalu. Salah seorang darinya kehilangan kedua betisnya karena ledakan dan kondisinya kritis.

Sementara itu, wakil parlemen Belanda, Geert Wilders, yang juga pimpinan partai kebebasan yang menentang kaum imigran telah menayangkan film yang diberi judul ‘Fitna’ hari Kami lalu di internet.. Dalam film ini, ia menuduh al-Qur`an mengajurkan tindakan anarkis. (almkhtsr/AS)