seranganMESIR – Militer Mesir menganggap bahwa Organisasi Ikhwanul Muslimin yang terlarang itu adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas terjadinya serangan bus militer yang dilakukan oleh pria bersenjata di Mesir pada hari kamis kemarin (13/3). Serangan tersebut mengakibatkan terbunuhnya seorang perwira dan tiga tentara lainnya terluka.

Juru bicara Militer mengatakan dalam akunnya di facebook, “Pada hari kamis, tepatnya jam tujuh pagi…dua orang bertopeng dan bersenjata yang merupakan pengikut Organisasi teroris Ikhwanul Muslimin mengikuti bus militer di daerah Al-Kilabat.”

Tambahnya, “Insiden itu telah menewaskan seorang perwira tinggi, Mahmud Muhammad Hasan, dan melukai tiga tentara lainnya.” Mereka kemudian di bawa ke Rumah Sakit militer dan masih dalam kondisi yang kritis.

Akan tetapi Organisasi Ikhwanul Muslimin membantah keras tuduhan tersebut, bahkan ia menyatakan di depan Reuters, serangan itu adalah murni kriminal yang harus dilakukan sebuah investigasi secara dalam untuk menghukum para pelakunya.

Semenjak tergulingnya presiden terpilih Muhammad Mursi, gerakan militan di Mesir semakin meluas dengan melakukan serangan dan pengeboman. Sasaran mereka ialah para militer Mesir dan anggota kepolisian yang sampai saat ini telah banyak memakan ratusan korban yang meninggal. Di utara Sinai saja, lebih dari 175 anggota pasukan keamanan tewas oleh serangan militan. Bahkan gerakan ini semakin meluas ke beberapa kota lainnya di Mesir, jadi ia tidak hanya terpusat di kota Kairo saja.

Sumber : Republika/Reuters

Oleh : Saed As-Saedy