Sirath (Titian)

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa bentuk sirath lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang serta di atasnya terdapat pengait-pengait yang sangat besar yang menyambar manusia sesuai dengan amalannya. Di antara mereka ada yang terlempar tetapi selamat dan ada yang berhasil melewati tetapi terdapat bekas cakaran serta ada yang terjungkal ke dalam neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:

يُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ جَهَنَّمَ فَأَكُوْنُ أنَا وَأُمَّتِي أَوَّلَ مَنْ يَجُوْزُ وَلاَ يَتَكَلَّمُ يَوْمَئِذٍ إلاَّ الرُّسُلُ وَدَعْوَى الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ وَفِىْ جَهَنَّمَ كَلاَلِيْبُ مِثْلُ شَوْكِ السَعْدَانِ هَلْ رَأَيْتُمُ السَّعْدَانَ؟ قَالُوْا : نَعَمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: فَإِنَّهَا مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يُعْلَمُ قَدْرُ عِظَمِهَا إلاَّ اللهُ، تَخْطِفُ النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ فَمِنْهُمُ الْمُوْبِقُ بِعَمَلِهِ وَمِنْهُمُ المُجَازِىْ حَتَّى يُنْجِيَ.

“Dihamparkan sirath (titian) di antara dua tepi Neraka Jahannam, aku dan umatku orang yang pertama kali melaluinya, tidak ada yang berbicara pada hari itu kecuali para rasul, dan doa para rasul pada hari itu, ‘Ya Allah selamatkan, selamatkan. Di Neraka Jahannam terdapat pengait-pengait seperti duri Sa’dan, apakah kalian pernah melihat duri Sa’dan?” Mereka menjawab: “Ya Wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya dia seperti duri Sa’dan tetapi tidak ada yang mengetahui besar ukurannya kecuali Allah, yang menyambar manusia sesuai dengan amalan mereka. Di antara mereka ada yang celaka karena amalannya dan ada yang lolos hingga sukses.” (HR. Muslim).

Manusia yang melewati sirath bermacam-macam, ada yang lewat di atasnya laksana kilat yang menyambar, ada yang lewat laksana angin, ada yang lewat laksana burung dan Nabi kalian shallallahu ‘alahi wasallam berdiri di ujung sirath seraya berdoa:

يَا رَبِّ سَلِّمْ سَلّمْ، حَتَّى يَجِيْءَ الرَّجُلُ ولاَ يَسْتَطِيْعُ السَّيْرَ إلاَّ زَحْفًا وَفيْ حَافَتَيْ الصِّرَاطِ كَلاَلِيْبُ مُعَلَّقَةٌ مَأْمُوْرَةٌ بِأَخْذِ مَنْ أُمِرَتْ بِأَخْذِهِ فَمَخْدُوْشٌ نَاجٍ ومُكَرْدَسٌ فِيْ النَّارِ، وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إنَّ قَعْرَ جَهَنّمَ لَسَبْعُوْنَ خَرِيْفًا.

“Ya Rabbi, selamatkan, selamatkan hingga datang seseorang yang tidak mampu berjalan kecuali merangkak dan di sekitar sirath terdapat pengait-pengait yang menggantung yang diperintah untuk mengambil orang yang telah diizinkan untuk diambil, di antara mereka ada yang membekas terkena cakaran tetapi selamat dan ada yang terbelenggu masuk ke dalam Neraka, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, kedalaman neraka Jahannam (sedalam) tujuh puluh tahun.” (HR. Muslim).

Dan Allah subhanahu wata’aala berfirman:

يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ‏

“Pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maka Kuasa atas segala sesuatu.” (At Tahrim:8).