Kantor berita Novosti berbahasa Rusia menyingkap semakin meningkatnya suhu ketegangan dan perseteruan antara dua gereja; gereja Orthodoks dan gereja Katholik Yunani di beberapa kawasan Karbatian, Ukraina.

Dalam rangka itu, Demetry Seedor, kepala katedral Orthodoks menuduh orang-orang Katholik Yunani telah melakukan ekspansi dan penyebaran yang sangat agresif di mana belum pernah dilakukan sebelumnya di kota Ozhogorod yang berpenduduk mayoritas Orthodoks dan dianggap sebagai ibukota keuskupan Orthodoks. Langkah orang-orang Katholik yang mendirikan gedung katedral katholik di dekat markas katedral Orthodoks telah membuat berang pihak gereja Orthodoks. Hal ini dapat menjadi pemicu terjadinya perbenturan fisik di kota tersebut antara dua penganut sekte agama kristen itu.

Persaingan antara Orthodoks dan Katholik di Ukrania itu sendiri sebenarnya bermula semenjak beberapa abad lalu. Pada tahun 1946, presiden Uni Sofyet kala itu, Stallin pernah melarang keberadaan gereja Katholik namun di masa pemerintahan Michael Gorbachev dizinkan kembali untuk muncul dan melakukan aktifitasnya.

Beberapa kawasan di bagian barat Ukrania sering menyaksikan perseteryab dan percek-cokan antara kedua pengikut sekte tersebut. Sekali pun begitu, beberapa kawasan Karbatian masih terhindar dari hal itu karena gereja Katholik berhasil memegang kendali di sana dan nampaknya, gereja Katholik ingin menembus kawasan tersebut. Hal ini tentunya dapat menimbulkan peningkatan suhu perseteruan dan percek-cokan antara kedua sekte itu.

Seperti diketahui, gereja Katholik Yunani merupakan sub-ordinasi dari Vatikan, hanya saja lebih menonjol dari sisi konservatismenya terhadap beberapa ritual yang direduksi dari Orthodoks. (ismo/AH)