Ini merupakan sikap yang jarang ditunjukkan pemimpin suatu negara demi menjaga martabat bangsanya dari campur tangan asing.!!

Presiden Sudan Jenderal Omar Hasan al-Basyir menegaskan kembali sikap negaranya yang menolak masuknya pasukan asing di Darfour sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB, nomor 1706. Ia mengajak pucuk pimpinan pasukan pertahanan rakyat untuk melakukan mobilisasi militer dengan membuka kamp-kamp pendaftaran sukarelawan bagi warga negara yang mampu memanggul senjata guna menghadapi kemungkinan campur tangan asing di negaranya.

Seperti yang dilansir situs ‘al-jazeera.net’ darinya, dalam pidatonya kemarin di kota Kasla, sebelah timur Sudan, al-Basyir menilai keputusan DK tesebut sebagai bentuk campur tangan terhadap pemerintahan revolusi penyelamat nasional yang dipimpinnya. Pemerintah Sudan sebelumnya telah mengingatkan bahwa langkah apa pun untuk menerapkan keputusan DK PBB tersebut tanpa persetujuannya akan dinilai sebagai bentuk invasi asing dan negaranya siap menghadapinya dengan segenap tenaga.!!

Hal itu diungkapkannya seiring dengan ketidakjelasan soal sikap pasukan perdamaian Uni Afrika (UA) di propinisi Darfour yang berjmmlah lebih kurang 7 ribu personil setelah sebelumnya permintah Sudan memperpanjang keberadaannya selama seminggu, yaitu keputusan seputar; apakah pasukannya akan bertahan hingga akhir bulan ini atau kah tidak.?

Juru bicara kementerian luar negeri Amerika, Shone MCore Mack memperkirakan pasukan UA akan memutuskan untuk bertahan. Dalam konferensi persnya di Washington, ia mengatakan, negerinya tengah melakukan kontak yang terus menerus dengan UA, seraya menyatakan keyakinannya bahwa tidak akan terjadi kekosongan keamanan dan pasukan internasional akan segera disebar di Darforur.

Juru bicara tersebut menolak mengungkapkan bagaimana cara pasukan UA dapat bertahan di propinsi itu bilamana pemerintah Sudan terus menolak keputusan PBB.

Pada prinsipnya, pemerintah Khortoum menyetujui diperpanjangnya misi pasukan UA yang akan berakhir 30 september ini dan menawarkan pengiriman sekitar 10 ribu personil dari pasukan keamanan Sudan sendiri untuk membantu upaya memantapkan keamanan di propinsi tersebut. (ismo/AH)