Seorang pendeta yang merupakan salah satu sosok fundamentalis aliran kanan gereja Anglican di Amerika Serikat, Gery Falwell menemui ajalnya di kantornya, di Universitas Independent tak berapa lama setelah ditemukan tak sadarkan diri.!?

Seperti yang dilansir kantor berita ABC, Rown Godwein, wakil ketua pelaksana Universitas itu mengatakan, “Pendeta Falwell meninggal dalam usia 73 tahun. Ia ditemukan tak sadarkan diri di kantornya pada pukul 10.45 pagi waktu AS. Ia lalu dilarikan ke rumah sakit Lintchesberg. Namun upaya penyelamatan terhadap jiwanya gagal.!?”

Godwein menjelaskan, sebab kamatian pendeta Falwell masih belum diketahui. Akan tetapi ia menyiratkan bahwa sang pendeta telah lama mengidap penyakit lever.

Godwein mengatakan, “Aku sempat sarapan pagi bersamanya. Ia termasuk orang yang lembut. Kemudian ia pergi ke kantornya dan tak berapa lama mereka menemukannya sudah kehilangan kesadarannya.”

Pendeta Falwell adalah sosok yang tak henti-hentinya memusuhi Islam dan Rasulullah, Muhammad SAW. Suatu ketika pernah ia berkata, “Aku yakin Muhammad itu seorang teroris. Aku telah membaca literatur yang cukup mengenai sejarah hidupnya yang ditulis orang-orang Islam dan non Muslim. Ia seorang yang keras dan suka perang.!!??”

Statement-statementnya seperti itu membangkitkan kemarahan di kalangan umat Islam di seluruh dunia. Bukan sekali itu saja pendeta ini menciptakan kontroversial di kalangan Amerika dengan komentar-komentarnya.!!

Ia menuai kritik yang luas pada tahun lalu dari banyak kalangan ketika mengatakan, “Para pelaku seks menyimpang, para pengkampanye aborsi, pembela wanita dan kelompok kebebasan sipil adalah biang di balik terjadinya dekadensi moral yang merebak di Amerika dan menyebabkan kemarahan Tuhan, sehingga Dia mengizinkan terjadinya serangan pada 11 september itu.!!??”

Seperti diketahui, Falwell menunjukkan sikap keras perlunya membantu orang-orang kristen konservatif di Israel. Ia mengatakan, “Kita memiliki 70 juta orang. Tidak ada sesuatupun yang dapat menumpahkan kemarahan mayoritas Kristen terhadap pemerintah ini, yang lebih besar dari sikap membiarkan Israel atau menentangnya dalam masalah-masalah vital.!!??” (ismo/AH)