Taafsir Al QuranDi antara perkara pokok yang menjadi pertentangan antara Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam dengan masyarakat jahiliyah adalah kehidupan sesudah kematian. Masyarakat jahiliyah menganggap mustahil dan tidak nalar kalau jasad yang sudah habis dimakan tanah dihidupkan kembali.

Di dalam al-Qur`an Allah menyampaikan ucapan-ucapan mereka yang mengungkapkan pengingkaran mereka terhadap kehidupan setelah kematian. Firman Allah, “Mereka berkata, ‘Apakah betul apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan? Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala.”(Al-Mukminun: 82-83).

“Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah, kami akan kembali lagi? Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin.” (Qaaf: 3).

Penyair mereka berkata,

أمَوتٌ ثُمَّ بَعْثٌ ثُمَّ حَشْرٌ
حَدِيْثُ خُرَافَةٍ يَا أُمَّ عَمْرٍو

Kematian, kebangkitan kemudian pengumpulan
Pembicaraan khurafat wahai Ummu Amru.

Pengingkaran terhadap kebangkitan tidak hanya terjadi pada orang-orang jahiliyah semata, di kalangan orang-orang yang mengaku modern, pengingkaran terhadapnya juga terjadi, beberapa kalangan manusia tidak percaya bila sesudah mati ada kehidupan, karena bagi mereka mati adalah akhir kehidupan yang final.

Karena kuatnya pengingkaran mereka terhadap kebangkitan sesudah kematian, maka al-Qur`an menyanggah mereka dan meyakinkan mereka dengan metode-metode:

Kodrat Allah dalam Mencipta

Al-Qur`an menetapkan kodrat dan kekuasaan Allah dalam menciptakan makhluk-makhluk yang besar lagi agung. Selanjutnya al-Qur`an menetapkan jika Allah berkuasa menciptakan makhluk-makhluk tersebut lalu apa yang menghalangi Allah untuk menghidupkan orang mati di mana ia lebih mudah?

Firman Allah, artinya, “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Al-Ahqaf: 33).

“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ghafir: 57).

Berdalil kepada Ketiadaan

Al-Qur`an menetapkan bahwa Allah menciptakan manusia yang sebelumnya dalam ketiadaan, selanjutnya al-Qur`an menetapkan jika Allah mampu menciptakan manusia dari ketiadaan niscaya lebih mudah bagiNya mengembalikan manusia yang sebelumnya telah ada karena siapa pun mengetahui bahwa mengembalikan yang sudah ada lebih mudah daripada menciptakan dari ketiadaan.

Firman Allah, artinya, Dan Dia-lah yang menciptakan manusia dari permulaan, kemudian mengembalikannya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagiNya.” (Ar-Rum: 27).

“Dia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya, dia berkata, ‘Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?’ Katakanlah, ‘Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk.”(Yasin: 78-79).

Berdalil Kepada Bumi yang Mati

Al-Qur`an mengajak manusia melihat kepada bumi yang mati lalu Allah menurunkan air dari langit dan menghidupkan bumi. Bukankah ini adalah menghidupkan setelah kematian?

Firman Allah, “Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.”(Al-Haj: 5).

“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar yang diperlukan lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan dari dalam kubur.”(Az-Zukhruf: 11).

Kehidupan sesudah Mati di Dunia

Al-Qur`an menetapkan peistiwa-peristiwa penghidupan sebagian orang yang mati di dunia ini sebagai bukti tidak terbantahkan akan kekuasaan Allah dalam menghidupkan setelah mematikan.

Firman Allah, “Dan ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. Lalu Kami berfirman, ‘Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapi betina itu. Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaannya agar kamu mengerti.”(Al-Baqarah: 72-73).

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu jumlahnya karena takut mati, maka Allah berfirman kepada mereka, ‘Matilah kamu.’ Kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”(Al-Baqarah: 243). Wallahu a’lam.