Harian ‘Sunday Telegraph’ merilis pernyataan para uskup yang dinilai sebagai ‘para senior’ di gereja Inggris bahwa berbagai bencana banjir yang melanda Inggris akhir-akhir ini merupakan azab tuhan karena ketamakan dan kefasikan yang telah diperbuat.!!

Dalam edisi kemarin, seperti yang dilansir surat kabar itu dari salah seorang uskup mengatakan, “Bertele-telenya penggodokan undang-undang pernikahan dan perudang-undangan yang mendukung kawin sejenis merupakan faktor terjadinya bencana banjir yang melanda sebagian kawasan di Inggris dan menyebabkan ribuan orang harus mengungsi.”

Surat kabar itu menyebutkan, “Sementara sebagian orang mengatakan, orang-orang tak berdosa disiksa dengan bencana banjir, maka para uskup malah mengatakan, ‘Murka Tuhan tidak membeda-bedakan antara manusia.!’”

Seorang Uskup yang dinilai tokoh terkenal mengatakan, “Ini merupakan hukuman yang kuat dan jelas, sebab dunia saat ini telah terjerumus ke dalam pilihan jalannya sendiri.”

Uskup itu menambahkan, “Kita telah memetik buah dari dekadensi moral yang telah kita perbuat dan kerusakan yang telah kita lakukan terhadap lingkungan. Kita sekarang berjalan menuju krisis moral, sebab segala gaya kehidupan sudah tidak sesuai syariat lagi.”

Hujan deras dan banjir yang mengguyur bagian tengah dan utara Inggeris minggu lalu telah menyebabkan tewasnya 4 orang dan mengungsinya 30 ribu orang.

Para ahli badan metereologi setempat menyebutkan, frekuensi hujan yang turun sepanjang 26 juni lalu setara dengan dengan frekuensi hujan selama sebulan penuh.

Seperti diketahui, pemerintah Inggris belum mengeluarkan pernyataan resmi yang menanggapi statement para uskup itu. Demikian pula, kalangan sekuler Inggris juga tidak menuntut para uskup itu untuk tidak mencampur-adukkan antara undang-undang yang digodok dan pengajaran melalui kitab suci mereka, Injil. (almktshr/AS)