Sekurang-kurangnya 5 orang tewas dan puluhan rumah dibakar dalam aksi kekerasan sektarian yang melanda kota Sokoto, sebelah utara Nigeria pasca pembunuhan seorang imam dari kelompok Sunni.

Sejumlah sumber kedokteran menegaskan telah menerima empat mayat. Sementara seorang saksi mata mengatakan, dirinya melihat seseorang tewas terbakar di dalam rumahnya. Dalam pada itu, juru bicara kelompok Syiah Sokoto, Kabero Yaqubu menegaskan, lima orang warganya tewas dalam aksi kekerasan sektarian itu sementara hampir puluhan orang mengalami luka-luka.

Yaqubu menambahkan, pihak kepolisian dan militer yang bertebaran di kota itu nampak tidak bereaksi apa-apa untuk mencegah apa yang telah terjadi, baik dengan menahan para penyerang ataupun mencegah pembakaran terhadap rumah-rumah penduduk sipil.

Aksi kekerasan itu meletus pasca pembunuhan keji terhadap seorang imam dari kelompok Sunni, Umar Dan Maisya di Sokoto, Rabu lalu. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya bentrok fisik antara pendukung kedua aliran agama di Nigeria itu. Kelompok Sunni menuduh kelompok Syiah berada di balik pembunuhan terhadap imam Sunni tersebut. Sementara kalangan Syiah membantahnya.!!

Sepanjang beberapa tahun lalu, ketegangan yang berujung dengan terjadinya aksi kekerasan terus meningkat antara kedua aliran agama itu. Pada awal tahun 2005, bentrok fisik antara kedua belah pihak untuk memperebutkan sebuah masjid terbesar di kota itu mengakibatkan tewasnya kurang lebih sepuluh orang.

Pada bulan Juni tahun lalu, bentrok serupa juga terjadi mengakibatkan puluhan orang mengalami luka-luka. Bentrok itu mengakibatkan ditahannya Umar Dan Maisya yang kala itu dinilai sebagai provokator penyerangan terhadap kelompok Syiah. Setelah penahanannya, sekelompok orang dari kalangan Sunni yang marah menyerang gedung pemerintahan di Sokoto dan menghancurkannya.

Di Nigeria terdapat 60 juta Muslim dari total penduduk yang berjumlah mencapai 140 juta. Sultan Sokoto secara tradisi dianggap sebagai kepala kelompok Muslim di Nigeria. Ia mengepalai Dewan Tertinggi untuk menyelesaikan permasalahan umat Islam di dalam negeri.

Umat Islam merupakan penduduk mayoritas di sebelah utara Nigeria sementara minoritas Kristen kebanyakannya berdiam di kota-kota utama. Sejak tahun 1999 ketika sistem sipil diberlakukan kembali di negeri itu, 12 wilayah di sebelah utara Nigeria menerapkan syariat Islam.

Pada tanggal 13 April lalu, seorang Imam dari kalangan Sunni bernama Ja’far Adam bersama dua orang muridnya tewas di tangan orang tak dikenal di masjid pinggiran Kanou, sebelah utara negeri itu. Sang imam itu menamatkan pendidikannya di Arab Saudi dan dikenal sebagai orang yang anti terhadap pemerintahan yang berkuasa, terlebih lagi terhadap Syiah. (ismo/AS)