Dalam surat yang dilayangkannya kepada paus VATIKAN, Prof Dr Ibrahim Khalil, dosen pada fakultas kedokteran, Universitas ‘Ain Syams, yang juga ketua Lembaga Penemuan Ilmiah Mesir dan anggota Ikatan Penulis Mesir mengajak paus VATIKAN itu untuk mengadakan debat agama seputar Al Qur’an dan Al Kitab.

Ia menambahkan, “Saya menantang debat ilmiah tingkat tinggi dengan mengambil tema ‘Perbandingan Antara Al Kitab dan Al Qur’an’; mana di antara keduanya yang lebih dapat diterima akal, ilmiah, logis, beradab dan penuh kedamaian.? Tentunya debat ini harus secara terbuka dan netral. Saya akan memberikan kebebasan penuh kepada paus untuk mengambil satu atau dua tema apa yang ingin ia perbandingkan di dalam kedua kitab suci itu.!!”

Khalil melanjutkan –dalam suratnya kepada kantor paus di VATIKAN-, “Paus boleh meminta bantuan kepada para asistennya, seberapa pun jumlahnya saat dialog berlangsung dan saya akan ‘single fighter’ menghadapinya dan orang-orang yang bersamanya itu. Bersama saya hanya ada pertolongan Allah.!!”

Dr Khalil menjelaskan, agar paus memiliki kesiapan untuk debat tersebut, ia akan memberinya waktu selama tiga bulan. “Agar ia benar-benar siap untuk berdebat,” katanya.

Ia menambahkan, tujuan dari debat ini ialah untuk membuktikan: Pertama, bahwa paus sebenarnya tidaklah memiliki pemikiran apa pun tentang Islam. Karena itu, tidak usah ia larut berbicara tentangnya sebab kata pepatah, ‘Orang yang tidak memiliki sesuatu tidak dapat memberi apa pun.!?’ Kedua, bahwa Al Qur’an jauh lebih unggul dari Al Kitab dalam tema apa pun juga yang nanti bisa kami perdebatkan mengenainya.” (ismo/AS)