Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا عَسَلَهُ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا عَسَلُهُ؟ قَالَ: يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَيْهِ

“‘Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Allah akan memberinya madu.’ Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa maksud madu dari-Nya?’ Beliau bersabda, ‘Allah memberikan taufik kepadanya untuk beramal shalih, kemudian Allah mencabut nyawanya dalam keadaan husnul khatimah.” (HR. Ahmad, no. 17784, Hadits shahih)

Hidup itu dinamis. Karenanya, janganlah kita kagum dengan amal shalih kita dan sinis dengan amal buruk orang lain.

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya ada seseorang selama beberapa waktu dari umurnya beramal dengan amal kebaikan, yang sekiranya dia meninggal pada saat itu, niscaya dia akan masuk surga. Namun dia berubah dan beramal dengan amal keburukan. Dan sungguh, ada seorang hamba selama beberapa waktu dari umurnya beramal dengan amal keburukan, yang sekiranya dia meninggal pada saat itu, niscaya dia akan masuk neraka, namun dia berubah dan beramal dengan amal kebaikan.” (HR. Ahmad, no. 11768)

Medan kita sama, ketika melewati parit, tiap-tiap kita berpotensi jatuh terperosok atau lepas melompat, tanpa tahu kapan dan dimana. Dan bukan hal yang mustahil, salah satunya menjadi pilihan akhir cerita di dunia. Padahal Nabi bersabda,

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيْمِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)

Karena itu, jaga hati dan raga ini selalu dalam ketaatan. Setiap kali muncul dalam benak kita keinginan untuk berbuat baik; ingin membaca al-Qur’an, sedekah, puasa sunnah, membantu orang lain, silaturahim, shalat malam, dan amal shalih lainnya. Segera sambut keinginan itu dengan amal nyata. Sesungguhnya hal itu adalah cahaya taufik dari Allah.

Bisa jadi menit detik kala itu menjadi penutup hidup kita. Maka inilah madu yang sangat manis yang tidak ada tandingannya. Semoga Allah senantiasa memberikan taufik kepada kita agar selalu istiqamah di atas jalan kebaikan dan kebenaran.