Kehidupan seorang insan di dunia sangatlah pendek dan terbatas. Sedangkan kehidupan di negeri akhirat merupakan kehidupan yang kekal. Oleh karena itu, ketika manusia dibangkitkan dari kuburnya dan ia melihat huru-hara hari Kiamat, ia mengatakan,

يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي

“Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” (al-Fajr: 24).

Maka, kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan yang kekal abadi, tak berkesudahan.

Namun ingat, bahwa tempat kembali seseorang di kehidupan yang kekal abadi tak berkesudahan itu, sesuai dengan amal yang dilakukannya di kehidupan dunia.

Tentang orang-orang yang tempat kembalinya di Neraka, Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى berfirman,

فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا إِنَّا نَسِينَاكُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Maka rasakanlah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan pertemuan dengan harimu ini. Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan.” (as-Sajdah: 14)

Tentang orang-orang yang tempat kembalinya di Surga, Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى berfirman,

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Orang-orang yang ketika diwafatkan oleh para Malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam Surga itu karena apa yang telah kamu kerjakan.” (an-Nahl: 32)

(Prof. Dr. Sa’ad al-Khatslan, ‘Hayatud Dun-ya Qashirah Wa Mahdudah’)

▪┈┈◈❂◉❖ ❁ ❖◉❂◈┈┈▪

Pendaftaran Baru WA Dakwah Al-Sofwa
wa.me/6281333633382

Konsultasi Islam & Keluarga (021-781 75 75)
Senin s/d Jum’at 08.30 -16.00 WIB, Istirahat 11.30 – 13.30 WIB.