Penjelasan Cara Mengobati Ghibah

Disebutkan dari Isa bin Maryam ‘alaihis salam, bahwasanya beliu pernah berkata kepada para sahabatnya: “Bagaimana pendapat kalian jika kalian mendatangi seseorang yang sedang tidur lalu salah satu auratnya tersingkap oleh tiupan angin bukankah kalian akan menutupinya lagi? Mereka menjawab: “Tentu saja iya”, kemudian beliau Nabi Isa berkata: “Namun sebaliknya kalian justru sering membuka auratnya yang lain.” Mereka pun berkata: “Maha Suci Allah, bagaimana mungkin kami membuka bagian yang lain? Lalu Jawab Nabi Isa: “Bukankah pernah di sebut-sebut (kejelekan) seseorang disisi kalian, kemudian kalian ikut membicarakannya dengan menambahkan sesuatu yang lebih buruk daripada apa yang terjadi sebenarnya; maka dengan demikian berarti kalian telah membuka bagian auratnya yang lain.

Agar pelaku Ghibah bisa meninggalkan kebiasaan, yang mana ia merupakan penyakit yang tercela dan perbuatan haram, maka perlu kami sebutkan perkara-perkara yang harus diingat dalam setiap gerak dari gerakan-gerakan lidahnya, yaitu:

  • Bahwa orang yang melakukan Ghibah berhadapan dengan murka Allah, kemarahan, dan adzabnya.

  • Bahwa kebaikan pelaku Ghibah akan berpindah kepada orang yang digunjinginya, atau jika tidak demikian maka dosa orang yang digunjingi akan diberikan kepada orang yang menggunjing. Jika seseorang selalu ingat hal ini, tentu lisanya tidak akan dipergunakan untuk melakukan Ghibah.

  • Selayaknya orang yang Ghibah berfikir akan aib dirinya, dan menyibukan diri untuk membenahinya, hendaknya ia malu untuk membuka aib orang lain sedang dirinya juga punya banyak kekurangan.

  • Apabila ada aib seseorang tidak terdapat pada dirinya maka hendaklah ia memuji Allah dan bersyukur kepadaNya dan jangan sampai mengotori dirinya dengan dosa/aib yang lebih besar lagi.

  • Hendaknya selalu ingat bahwa jika ia berbuat Ghibah maka seolah-olah sedang makan daging saudaranya sesama muslim.

  • Harus menyuruh diam orang yang sedang menggunjing dan jangan membiarkan ia mengatakan apa saja yang ia ketahui dari aib orang. Maka wajib membela sudaranya sesama muslim yang sedang digunjing.

  • Selalu mengingat-ingat ayat-ayat dan hadits yang menceritakan tentang (jeleknya) Ghibah dan (perintah) agar menahan lisan dari melakukan hal itu.
    Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Tahukah kalian, siapakah yang di maksud dengan orang bangkrut itu? para shahabat menjawab: “Orang bangkrut di kalangan kami yaitu orang yang sama sekali tidak memiliki dirham (uang) dan harta perhiasan. Maka Nabi bersabda “Al Mufhis (orang bangkrut) dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan shalat, puasa dan zakat namun di samping itu ia mencela orang, menuduh ini , memakan hartanya, menumpahkan darah dan memukulnya. Hingga akhirnya kebaikannya di berikan kepada orang ini, dan kebaikan yang lain di berikan kepada orang yang itu. Tatkala kebaikan telah habis sebelum urusan tanggungannya selesai maka akhirnya dosa orang-orang tersebut dikumpulkan kepadanya hingga akhirnya ia dilemparkan kedalam api neraka”. (HR. Muslim No. 2581)